LINGGA,Kepritoday.com : Sejak dulu pelantar pelabuhan masyarakat Desa Linau Kecamatan Lingga Utara belum juga di perhatikan Pemerintah Kabupaten Lingga, saat sekarang pelabuhan terbuat dari kayu sudah reot dan lapuk bahkan mengancam nelayan yang bermukim di area pelataran pelabuhan.
Dari dulu pelabuhan kayu ini dikeluhkan masyarakat karena sudah tak layak pakai lagi, dari tahun ke tahun, terbiarkan tanpa ada solusi dari pemerintah. Paku-paku lantai sudah banyak lepas, tongkat pelabuhan sudah lapuk dan goyang, bagi siapa saja melewatinya.
Aziz nelayan Desa Linau menuturkan, pelabuhan tersebut merupakan satu-satunya tempat sandaran perahu milik warga Linau, dan tak jarang pula, digunakan warga lain ingin datang ke Linau, yang semuanya menyandarkan perahu atau pompongnya di pelantar tersebut.
“Beginilah kondisi pelantar nelayan yang sudah termakan usia dan lapuk. Kita harus hati-hati melintasi di sepanjang pelantar, kalau tidak papan lantai, kayu gelegar dan tongkat bisa patah, bahkan mengancam kita yang melewatinya,” jelas Aziz becerita.
Dulu sambung Aziz, panjang pelantar pelanbuhan 100 Meter, 50 Meter menjorok kelaut sudah roboh akibat lapuk. Tersisa 50 Meter, itupun sudah hampir ambruk.
Juga disampaikan Muhammad, kondisi pelantar sudah begitu parah, dan membahayakan. Selaku nelayan setempat ia berharap, pemerintah memperhatikan kondisi pelabuhan Linau.
“Kami menambat (mengikat) pompong di pelabuhan, disitu juga kami menaikkan hasil tangkapan dan menyebrang melalui pelantar jembatan yang telah uzur. Berpijak sudah terasa goyang, kapan kami menikmati pelabuhan baru. Jujur, kami sangat tersiksa dengan kondisi pelabuhan ini,” sebutnya.
Kepala Desa Linau M Zein ditemui juga menambahkan pelabuhan desanya memang sudah parah dan sudah seharusnya di perbaiki. Ia berharap pemerintah daerah membenahi kembali pelabuhan, karena para nelayan menggunakan pelabuhan tersebut setiap ingin melaut. “Kami sudah melaporkan pelabuhan Linau ke instansi terkait, sampai sekarang belum ada realisasi atau perbaikan sama sekali,” imbuhnya.
Usia Kabupaten Lingga sudah memasuki Ke-10 Tahun, dan keluhan masyarakat nelayan Desa Linau sudah dari dulu-dulunya meminta dan berharap adanya pembangunan pelabuhan baru buat masyarakat nelayan Linau, namun hal itu tidak ada perhatian sama sekali. Bahkan banyak yang menuding dan berasumsi, terbiarnya pelabuhan tersebut, di karenakan korban politik saja. Penguasa saat ini, kalah pada Pilkada beberapa tahun lalu di Linau, sehingga pelabuhan tersebut sengaja di biarkan, tanpa memikirkan nasib masayarakat nelayan yang sehari-hari menggantungkan nasib di laut. (rza).
Ruangan komen telah ditutup.