Khazalik : Bintan Hidup Dari Sektor Pariwisata

wakil bupati bintan
Wakil Bupati Kabupaten Bintan, Drs. Khazalik

BINTAN, Kepritoday.com – Wakil Bupati Kabupaten Bintan, Khazalik, berharap sektor pariwisata yang digenjot pemerintahannya dapat membuat nyaring gaung Bintan sebagai daerah wisata yang eksotis bukan hanya dikenal di mancanegara tetapi di Jakarta.

“Saya merasa kecil hati kalau orang Jakarta tidak kenal Bintan,” kata Khazalik, di Bintan Agro Beach Resort and Spa, Bintan. Selasa (16/9).

Menurutnya, bukan perkara mudah menggenjot sektor pariwisata sejak Kepri dimekarkan pada 2002 dengan menjadikan Bintan selaku pulau terbesar yang berdekatan dengan Singapura, dan Malaysia sebagai objek utama wisatanya.

Kini, setelah gaung Bintan semakin terdengar di mancanegara khususnya Eropa, ternyata di Indonesia sendiri Bintan belum dikenal secara luas. Hanya kalangan tertentu yang mengetahui Bintan sebagai objek wisata bahari.

“Ini bukan sesuatu yang mudah. Terus terang saja dalam sisi penjualan domestik baru terasa pada 2008, ketika kami bekerjasama dengan media. Pada 1997 angka kunjungan domestik hanya sekitar 4% domestik. Sekarang sudah belasan persen,” katanya.

Dirinya menjelaskan, jumlah wisatawan domestik di Bintan kendati setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan namun masih kalah jauh dengan wisatawan yang datang dari luar negeri. Bahkan sekarang ini jumlah turis dari Tiongkok sudah melebihi angka turis yang datang dari Singapura.

Strategi yang digunakan untuk membawa Bintan dikenal di nusantara, pihaknya terus mengadakan kegiatan yang sifatnya internasional di Bintan dengan menjadikan olahraga sebagai fokus utamanya.

“Kami sering mengadakan kegiatan olahraga yang sifatnya internasional seperti nanti menggelar ‘Tour de Bintan’, Bintan Metaman, ini untuk menarik orang Jakarta juga. Karena kalau kami main di sektor budaya kami tidak kuat. Masih kalah dengan Bali,” katanya.

Khazalik mengatakan, Bintan hidup dari sektor pariwisata. Hal itu terbukti dari 70% jumlah pendapatan asli daerah (PAD) Bintan berasal dari sektor pariwisata. Dengan demikian, pengembangan pada sektor pariwisata terus dilakukan secara simultan.

“Dari Rp 144 miliar PAD kami, sebesar Rp 103 miliar berasal dari pariwisata. Jadi, 70% pendapatan kami dari pariwisata. Itu belum dihitung pembayaran pajak retribusi restoran, hotel yang dibangun investor di beberapa tempat,” jelasnya. (edison)

Anda mungkin juga berminat

Ruangan komen telah ditutup.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept