Wagub Kepri Nyanyang Haris Pratamura Pimpin Peringatan Waisak 2569 di Tanjungpinang, Soroti Peran Sila untuk Bangsa Beradab

Peringatan Hari Raya Waisak 2569 Tahun Buddhis / 2025 di Jl. Merdeka, Tanjungpinang
Peringatan Hari Raya Waisak 2569 Tahun Buddhis / 2025 di Jl. Merdeka, Tanjungpinang

Kepritoday.com  – Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Marzuki Nyanyang Haris Pratamura, menghadiri puncak peringatan Hari Waisak 2569 Tahun Buddhis/2025 yang digelar Panitia Bersama Dharmasanti Waisak PERMABUDHI Kota Tanjungpinang di Jalan Merdeka, Minggu (11/5). Acara bertajuk Sannipata Waisak ini mengusung tema “Menjaga Sila dan Membangun Keluhuran Bangsa”, menggabungkan ritual keagamaan, seni budaya, dan aksi sosial untuk masyarakat.

Waisak sebagai Momentum Refleksi Moral

Dalam sambutannya, Wagub Nyanyang menegaskan bahwa Waisak bukan hanya seremonial, melainkan momen merefleksikan ajaran Buddha tentang kasih sayang, kebijaksanaan, dan kedamaian. Ia menekankan bahwa penerapan sila (prinsip moral) dalam kehidupan sehari-hari menjadi pondasi terciptanya masyarakat harmonis dan bangsa yang beretika.

Sila adalah kompas moral kita. Jika setiap individu konsisten menjalankannya, bangsa ini akan tumbuh sebagai peradaban yang luhur dan penuh toleransi,” ujarnya di hadapan ratusan umat Buddha dan undangan.

Aksi Nyata Umat Buddha untuk Lingkungan dan Sosial

Nyanyang turut mengapresiasi rangkaian kegiatan sosial yang diinisiasi PERMABUDHI, seperti:

  1. Penanaman 1.000 bibit pohon untuk mitigasi perubahan iklim.

  2. Kegiatan donor darah bekerja sama dengan PMI setempat.

  3. Distribusi sembako bagi 500 keluarga kurang mampu.

“Ini bukti konkret bahwa nilai spiritual harus berjalan beriringan dengan aksi nyata bagi sesama dan alam,” tambahnya.

Kolaborasi Lintas Agama Perkuat Kebersamaan

Ketua Panitia PERMABUDHI Tanjungpinang, Wei Kiong, menjelaskan bahwa tema Waisak tahun ini dirancang untuk memperkuat sinergi antarumat beragama dan pemerintah. “Melalui seni, budaya, dan dialog, kami ingin membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya moralitas dalam menjaga keutuhan bangsa,” paparnya.

Acara dihadiri oleh tokoh lintas agama, pejabat daerah, serta masyarakat umum. Tarian tradisional, pawai budaya, dan doa bersama menjadi highlight acara, menciptakan atmosfer kebhinekaan yang kental.

Dampak Positif bagi Masyarakat Tanjungpinang

Peringatan Waisak 2025 diharapkan menjadi katalisator pemulihan ekonomi lokal, dengan melibatkan UMKM dalam penyediaan kebutuhan acara. Selain itu, kegiatan penanaman pohon diharapkan berkontribusi pada program penghijauan Pemda Kepri.

Komentar