Kepritoday.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meluncurkan program pelatihan dan sertifikasi berbasis industri untuk menjawab kebutuhan pasar kerja. Dua bidang yang menjadi fokus adalah pemasangan instalasi otomasi listrik industri dan perakitan komponen fabrikasi (las teralis). Kegiatan ini diselenggarakan di UPTD Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) mulai 15 Mei hingga 24 Juni 2025, dengan acara penutupan resmi pada 25 Juni 2025.
Dengan anggaran APBD Provinsi Kepri Tahun 2025, pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kerja sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sebanyak 32 peserta terbagi dalam dua kelas (16 orang per program) dari berbagai kabupaten/kota di Kepri berkesempatan mengikuti pelatihan intensif selama 30 hari. Program ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga praktik langsung sesuai standar industri.
Dalam sambutan pembukaan, Budiharto, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan mewakili Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, menekankan pentingnya adaptasi terhadap dinamika pasar kerja. “BLKPP harus menjadi pusat pelatihan unggulan yang menghasilkan SDM kompeten dan inovatif. Pelatihan ini adalah langkah strategis untuk mempersiapkan masyarakat bersaing di era industri 4.0,” ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepri, Jhon Andariasta Barus, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menyediakan pelatihan berkelanjutan. “Kami fokus pada peningkatan kompetensi yang selaras dengan kebutuhan industri, terutama bagi kelompok rentan seperti keluarga miskin, putus sekolah, dan korban PHK. Ini adalah investasi untuk membuka peluang wirausaha maupun penyerapan tenaga kerja,” jelas Jhon.
Pelatihan ini dihadiri perwakilan perusahaan ternama seperti PT Bintan Alumina Indonesia dan PT Bintan Cellular Indonesia, yang turut mendukung penciptaan tenaga kerja siap pakai. Kolaborasi ini diharapkan membuka jalur rekrutmen langsung bagi lulusan terbaik. Selain sertifikasi, peserta juga dibekali keterampilan teknis seperti pemrograman sistem otomasi, perakitan komponen baja (las teralis), serta pemahaman K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hard skills, tetapi juga soft skills seperti manajemen waktu dan kerja tim. Dengan begitu, lulusan diharapkan mampu berkontribusi dalam pertumbuhan sektor industri dan UMKM di Kepri. “Ini adalah langkah konkret untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keterampilan yang relevan,” tambah Jhon Andariasta Barus.
Setelah menjalani uji kompetensi, peserta yang lulus akan menerima sertifikat resmi yang diakui industri. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepri juga akan mendampingi alumni dalam penempatan kerja atau pengembangan usaha mandiri. Dengan demikian, program ini diharapkan menjadi katalisator percepatan pembangunan ekonomi daerah melalui pemberdayaan SDM unggul.
Komentar