Tugu MTQ Ikon Religi Karimun Disalahgunakan Menjadi Tempat Maksiat

KARIMUN,Kepritoday.com : Tugu MTQ sebagai ikon religi di Kabupaten Karimun  telah disalahgunakan orang yang tidak bertanggungjawab menjadi tempat  maksiat.
Setiap malam  akan ditemui gerombolan anak muda yang duduk-duduk di tangga tugu MTQ, namun saat malam semakin larut, jumlahnya ternyata akan semakin ramai. Mereka membawa dan kaleng minuman kerat untuk mabuk-mabukan sambil sebagian membawa pasangan kekasih untuk bercinta.

Hal ini lah yang menjadi kegelisahan warga di RT 01 RW 01 Kelurahan Teluk Air Kecamatan Karimun yang rumahnya tidak jauh dari tugu tersebut. Belum lagi suara bising kenalpot sepeda motor para gerombolan yang berkumpul disana mengeluarkan suara bising yang mengganggu masyarakat saat istirahat.

Rusdi, warga yang rumahnya tak jauh dari tugu MTQ tersebut mengaku setiap malam selalu saja ada yang duduk-duduk membawa minuman keras. Tidak tahu asal mereka dari mana yang jelas perbuatannya di lokasi yang katanya dinamakan dengan sebutan tugu Iman dan Taqwa, namun tak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

“Kalau Satpol PP patroli cuma sampai jam 11 atau paling malam jam 12, mereka kumpul-kumpulnya setelah tidak ada yang patroli. Bisa sampai subuh mereka disitu, kemudian pagi-pagi mulai nampak berserakan kaleng dan botol minuman. Itu baru satu masalah,” katanya, Selasa (29/4).

Masalah lain katanya, setelah selesai pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Kepri, maka jalur Coastal Area kini sudah sering dijadikan sebagai arena balap liar anak-anak muda. Waktunya lebih sering pada malam minggu atau malam libur nasional dengan jam tertentu dan setelah dilakukan patroli oleh Satpol PP atau sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

“Kalau malam hari jam berapa pun kita keluar melintasi jalan Coastal Area pasti selalu ketemu dengan pasangan yang sedang pacaran. Tak terkecuali juga di sekitar tugu MTQ itu. Bahkan saat petugas kebersihan yang setiap paginya selalu menyapu sepanjang jalur itu menemukan kondom dan disampaikan kepada warga setempat. Begitu besarnya efek lokasi Coastal Area yang sudah dijadikan tempat berbuat tak senonoh.

Belum lagi kata Dana, pada batu prasasti terdapat nama qori dan qoriah yang pernah mengharumkan Kabupaten Karimun ditingkat Provinsi Kepri dan Nasional dikencingi oleh gerombolan anak muda yang duduk-duduk di tugu MTQ, sehingga saat melintas di sekitar lokasi pasti aroma tak sedap menyeruak menandakan ada bekas urin.

“Kami malu kampung kami dijadikan tempat maksiat, nama tempat kami yang jadi buruk padahal perbuatan orang luar. Efek MTQ pun entah kemana, kok yang muncul malah maksiat yang menjadi-jadi. Yang minum-minuman keras, yang pacaran dan balapan liar. Semuanya menjadi satu dan kami yang dirugikan,” Tutur Dana.(hk)

Ruangan komen telah ditutup.