ANAMBAS, Kepritoday.com – Setelah Ketua HNSI Jemaja Timur, kini protes terkait beroperasinya kapal cantrang datang dari Sidik, Kepala Desa Munjan, Kecamatan Jemaja Timur. Kamis, (20/10).
Saat dihubungi, Sidik mengaku turut resah dengan keberadaan kapal cantrang yang beroperasi di wilayahnya, dirinya meminta pemerintah segera mengambil tindakan.
“Dari pulau Jemaja rata-rata kecepatan 10-13 Mil/Jam, itu artinya sekitar 1,5-2 jam saja ke lokasi kapal cangkrang itu,
Saya selaku Kepala Desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur sangat berharap kepada pemerintah terkait agar mengambil sikap”, ungkapnya.
Sidik mengatakan, keberadaan nelayan dari luar Kabupaten Kepulauan Anambas dengan peralatan canggih dan terlarang tersebut sangat berdampak bagi hasil tangkapan nelayan lokal.
Jika persoalan ini lambat ditangani oleh Pemerintah terkait, Sidik mengancam akan melakukan sweeping bersama seluruh nelayan lokal terhadap kapal nelayan yang diduga menggunakan alat tangkap terlarang itu.
“Kami masyarakat desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur, kabupaten kepulauan Anambas mendukung dan siap untuk turun ke laut membantu nelayan pulau Jemaja, Kecamatan Jemaja, dan bukan mendukung lagi, kami siap tempur karena menyangkut hal cari makan”, tegasnya.
Sebelumnya Sidik mengucapkan terimakasih kepada nelayan pukat Mayang yang berhasil merekam aktivitas kapal nelayan cantrang yang beroperasi di wilayahnya. Sebab, video hasil rekaman tersebut dapat menjadi dasar pihaknya untuk segera ditindak lanjut.
“Terima kasih kepada nelayan yang merekam yaitu itu nelayan kapal pukat mayang yang di amanahkan sebagai informan dari HNSI tentang keberadaan kapal cantrang”, pungkasnya. (Pnd).
Komentar