Miris! Sejumlah Warga di Anambas Goro Buka Jalan Lingkar, Dimana Pemerintah?

 

ANAMBAS, KEPRITODAY.COM – Sejumlah warga terpaksa harus Bergotong Royong (Goro), membuka jalan lingkar penghubung antar Desa Bayat menuju Desa Mabur, Kecamatan Siantan Utara, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA). Selasa, (21/06/2022).

Meski telah dilakukan pembukaan jalan, namun kondisi jalan tetap tidak layak untuk dilalui oleh roda dua maupun roda empat. Warga setempat hanya bisa melewatinya dengan menggunakan jalan kaki menelusuri hutan dan mendaki gunung.

Jalan tersebut merupakan jalan akses utama yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Bayat dengan Desa Mabur, Kecamatan Siantan Utara.

Salah seorang warga Desa Bayat, Adi (41) nama samaran, mengatakan, jika hendak bepergian menuju Desa Mabur, sebelumnya dirinya harus menggunakan perahu melintasi laut. Tidak terkecuali para siswa-siswi sekolah.

Namun, saat ini warga setempat dapat menempuh jalur darat dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 2 Km, meski dengan berjalan kaki melewati hutan dan mendaki gunung.

“Pembangunan jalan ini sangat besar manfaatnya bagi kami terutama anak-anak kami yang selalu menyebrang laut untuk melanjutkan pendidikannya di SLTP dan SLTA di kampung sebelah”, ujarnya.

Adi berharap ada kepedulian dari Pemerintah setempat, mengingat kondisi jalan yang masih belum layak untuk dilalui kendaraan.

Menurutnya, akses jalan lingkar tersebut sangat berpengaruh dengan peningkatan ekonomi masyarakat, serta adanya kemudahan bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan.

“Kami berharap penuh kepada Pemerintah, khususnya pak Bupati KKA agar segera menyikapi dan tindak lanjut jalan ini demi kepentingan masyarakat. Karena selama ini Pemerintah tidak pernah memperhatikan jalan ini”, tambahnya.

Adi juga menceritakan, ada seorang wanita berumur 65 tahun, merupakan warga desa Bayat yang mampu melintasi hutan mendaki gunung demi menuju desa Mabur.

Menurut Adi, tentunya hal ini menjadi “tamparan” bagi Pemerintah, betapa pentingnya akses jalan penghubung dua desa tersebut bagi masyarakat.

“Ada tokoh disini, yang sanggup mendaki gunung dengan faktor umur yang tidak disangka 65 tahun. Beliau kerap di panggil dengan nama Mak Alang Nob. Beliau pernah berkata, semoga perjuangan masyarakat ini bisa membuahkan hasil, dan beliau menitipkan sebuah pantun jenaka untuk pak Bupati kami”, pungkas Adi.

Berikut pantun jenaka dari Mak Alang Nob untuk Bupati KKA yang dihimpun oleh kepritoday.com : “Burung Merpati Terbang Tinggi, Hinggap ke Sangkar Saling Berganti-ganti, Pak Bupati yang Baik Hati, Jalan Lingkarlah yang Kami Nanti-nanti”. (Sop).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.