Melalui ASIK BANG BNPT, Ayo Gelorakan Anti Kekerasan

Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Rycko Amelza Dahniel M.Si

Halim: Jadilah Pemuda Bermental BATAM

BATAM, Kepritoday.com – Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, sukses digelar di tiap provinsi. Penyelenggaraannya mampu memberi kontribusi upaya mencegah dan menangkal bahaya radikalisme dan terorisme. Ribuan warga, mayoritas anak muda, ikut terlibat dalam iven bergengsi BNPT ini, baik sebagai peserta mau pun penonton.

Dalam beberapa kesempatan, Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Rycko Amelza Dahniel M.Si, menyampaikan generasi muda mempengaruhi keberhasilan penanganan radikalisme dan terorisme. Melawan propaganda radikalisme dan terorisme, membutuhkan jiwa generasi muda yang cerdas, kreatif, visioner, serta inovatif. Kesemua ini, dimiliki generasi muda.

ASIK BANG BNPT, salah satu langkah mempersatukan generasi muda. Dalam pelaksanaannya, ASIK BANG menjadi ajang sosialisasi, silaturahmi, memperkuat semangat kebangsaan, serta memberikan edukasi positif bagi generasi muda.

“Saya mengimbau generasi muda untuk terus menggelorakan anti kekerasan, membangun perdamaian, membangun Indonesia yang harmoni, membangun Indonesia yang damai untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pesan Rycko Amelza Dahniel.

Salah satu provinsi berhasil menggelar ASIK BANG 2023 adalah Kepulauan Riau. Kegiatan berkoordinasi Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Kepulauan Riau ini, diikuti peserta sekitar 35 peserta, terdiri komunitas grup musik, pelajar, mahasiswa dan umum. Hasil seleksi, akhirnya terpilih 10 peserta maju ke final ASIK BANG Tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Final digelar di Kampus Universitas Internasional Batam, Kamis (4/5/2023).

Masing-masing peserta, membawakan lagu yang diaransemen bagus. Sorak penonton pun bergema di aula kampus ini. Penonton tidak saja dari pendukung masing-masing peserta juga berasal dari mahasiswa.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, SE, MM, menyambut positif kehadiran FKPT Kepulauan Riau, sebagai perpanjangan tangan BNPT RI. Kehadiran wadah ini, membatasi ruang gerak aktifitas radikal. Kendati aktifitas radikal dan teroris tidak ada di Kepulauan Riau, namun upaya prepentip harus tetap dilakukan.

Paham radikalisme, bisa masuk ke tingkat terendah mau pun pendidikan. Pihaknya terus mengimbau peran orang tua dan tenaga pendidik, harus meksimal di lapangan. Setiap saat, harus memberikan edukasi dan pembelajaran bahaya dua aktifitas membahayakan ideologi bangsa ini.

”Cerdaslah menggunakan globalisasi informasi. Jangan mudah terprovokasi. Jangan terjebak paham yang bisa merusak tatanan kehidupan,”pinta Ansar Ahmad.

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro mengatakan BNPT yakin generasi muda tetap mempertahankan dirinya sebagai pemuda yang cerdas di tengah berbagai pendangkalan rasa simpatik, empatik serta perlawanan terhadap sikap-sikap pragmatis. Generasi penerus tetap berusaha sebagai pemuda yang inspiratif, bekerja keras dan berkarya guna.

ASIK BANG merupakan usaha bersama untuk mewaspadai radikalisme, sebagai bagian dari upaya-upaya pencegahan terorisme dalam rangka merawat perdamaian, toleransi dan kebhinekaan Indonesia.

Perwira senior TNI AD ini melanjutkan, perkembangan tekhnologi dan informatika, mengharuskan generasi muda bersentuhan dengan dunia digital atau internet. Bahkan, hingga saat ini, internet dan media sosial telah masuk ke tingkat lapisan masyarakat luas.

Dampak nyata perkembangan dunia digital ini, banyak paham-paham yang perlu disaring. Seperti adanya propaganda mau pun hasutan yang mengarah aksi radikalisme dan terorisme. Arus digital ini, sering pula ditengarai pihak tertentu melakukan propaganda untuk menggaet dukungan hingga merekrut anak muda untuk ikut menjadi teroris. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kepri secara nyata terus melakukan upaya pembatasan.

Paham radikalisme dan terorisme, bisa masuk ke tingkat pendidikan. Peran orang tua dan tenaga pendidik, harus maksimal di lapangan. Setiap saat, harus memberikan edukasi dan pembelajaran bahaya dua aktifitas membahayakan ideologi bangsa tersebut.

”Cerdaslah menggunakan globalisasi informasi. Jangan mudah terprovokasi. Jangan terjebak paham yang bisa merusak tatanan kehidupan. Tanamkan di tengah kalangan pemuda dan pelajar bahwa aksi radikalisme dan terorisme sangat membahayakan,”pintanya.

BNPT, katanya mengimbau sekaligus mengajak pemuda dan pelajar Kepri senantiasa waspada dengan konten radikalisme dan terorisme yang mengajarkan kebencian, kekerasan dan menolak ideologi Pancasila. Waspada ini harus dibarengi dengan kehati-hatian dalam menyebarkan konten negatif tersebut kepada orang lain.

”Khusus buat generasi muda Kepulauan Riau, jangan sampai pelajar SMA ikut menyebarkan konten negatif sehingga konten tersebut menjadi viral,”pintanya. Dengan kreatifitas dan inovasi pemuda dan pelajar Kepri diminta membuat konten media sosial yang berisi pesan semangat toleransi, mencintai NKRI, serta semangat persaudaraan.

Secara kreatif dan inovatif harus dapat membuat konten positif di media sosial. Jangan terpancing untuk menyaksikan apalagi menyebarkan konten propaganda radikalisme dan terorisme. Segera laporkan guru maupun orangtua apabila menemukan konten negatif.

”ASIK BANG BNPT, salah satu solusi nyata generasi muda terhindar paham radikal dan teroris. Kegiatan positif ini memberi peluang seluas-luasnya mengembangkan bakat dan hobi, khususnya bermusik. Ayo kita jauhi radikal. Jauhi teroris,”katanya.

Kegiatan Asik Bang BNPT berkoordinasi FKPT Kepulauan Riau ini juga dibarengi kegiatan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (KARAKTER ID). Kegiatan dibuka Gubernur Kepulauan Riau diwakili Kepala Kesbangpol Pemprov Kepri Herry Mochrizal ini dilaksanakan di Ballroom Aston Hotel Batam menghadirkan pembicara Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kolonel (Czi) Rahmat Suhendro, dan Kabid Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Penyelenggaraannya diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa. Mereka terlihat antusias mendengarkan pemaparan narasumber. Wujud keseriusan juga tercipta banyak peserta bertanya dan berdiskusi seputar pemaparan yang diberi.

Kabid Pemuda Dispora Kepri, Halim menekankan peran pemuda sangat menentukan dalam penanganan radikalisme dan terorisme. Seiring kemajuan teknologi dan informasi yang saat ini, pemuda dihadapkan sistim digital dalam semua sendi kehidupan. Baik berinteraksi dengan teman dan lingkungan, mendapatkan pola ajar dan ilmu pengetahuan mau pun menerima masukan atau informasi dari luar.

Untuk membentengi agar pemuda tidak salah tanggap atau terlibat dalam aktivitas radikalisme dan terorisme, Halim memberikan kiat tersendiri buat pemuda, dalam menjalankan perannya di tengah masyarakat. ”Kiat itu adalah, jadilah Pemuda yang bermental BATAM,” kata pejabat aktif di beberapa organisasi kepemudaan ini.

Bermental BATAM, maksudnya terdiri Berani, Amanah, Taqwa, Adil dan Mengambil Tahu. Berani, adalah pemuda dituntut berani mengemukakan pendapat, berbuat kebaikan di semua aspek, dan menjauhi kegiatan atau aktivitas negatif. Mental Amanah, adalah jujur dalam setiap tindakan yang dilakukan.

”Taqwa adalah menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Yang Maha Kuasa. Adil, adalah tidak membeda-bedakan sebuah kepercayaan. Pengkhususannya apa pun tindakan kebaikan harus dilakukan seadil-adilnya,”katanya.

Sedangkan kiat Mencari Tahu, sikap ingin tahu untuk hal-hal yang positif. ”Jika pemuda telah melaksanakan mental BATAM, maka akan terhindar dari aktivitas negatif, khususnya aktivitas mengarah radikalisme mau pun terorisme,” katanya.

Terkait hal ini, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro juga angkat bicara. Aktivitas radikalisme dan terorisme sifatnya sudah mendunia. Tidak di Indonesia saja, beberapa negara telah terpapar paham yang bisa merusak tatanan sendi kehidupan masyarakat bernegara.

”Jauhi aktivitas ini. Pemuda harus berani perang terhadap radikalisme dan terorisme. Jangan pernah takut untuk melaporkan jika ada menemukan aktivitas radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat,”pintanya.

Di era digital ini, pemuda dihadapkan serba serbi dunia Maya. Baik melalui media sosial mau pun informasi yang bersumber media online. Pemuda harus mampu menjadi kawan era digital atau dunia Maya tersebut. Agar ideologi tetap terjaga.

Salah satu hubungan pertemanan dengan dunia maya, bisa melalui kegiatan podcast. Kegiatan ini, mampu memberikan kontribusi nyata dalam upaya memerangi aktifitas radikalisme. Podcast bisa dijadikan media memerangivdan membatasi radikalisme dan terorisme. Karena, pelaku radikalisme juga menggunakannya dalam menjalankan aktivitas.

”Ayo, para pemuda kita lawan radikalisme secara berkesinambungan. Jangan kita beri tempat pelaku radikalisme menjalankan upayanya untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa,”pintanya.

Ketua FKPT Kepulauan Riau, Fauzi, mengatakan kegiatan ASIK BANG BNPT diharapkan secara kontinyu digelar. Dengan bermusik, mampu mensosialisasikan bahaya radikal dan teroris. Generasi muda akhirnya dapat terhindar dari paham membahayakan ideologi bangsa ini.

Peran dan tugas FKPT selama ini telah memberi pembatasan terhadap aktivitas mengarah radikal. Beberapa program, katanya secara rutin telah dilaksanakan, melalui dukungan BNPT RI dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

”FKPT mengucapkan terima kasih atas dukungan BNPT RI dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Semoga, radikalisme dan terorisme tidak pernah terjadi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau,”tutupnya. (zekma)

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept