Lis : Usia Lanjut Bukanlah Halangan Bagi Para Lansia, Untuk Berkarya
TANJUNGPINANG, Kepritoday.com – Lansia dan anak adalah 2 fokus perhatian pemerintah dalam pemberdayaan SDM yang berkualitas. Usia lanjut bukanlah halangan bagi para lansia, khususnya perempuan, untuk berhenti berkarya. Karena, keuntungan menjadi lansia salah satunya adalah orang yang sudah berpengalaman dalam menjalani kehidupan.
Demikian disampaikan Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, saat menghadiri kegiatan Peran Serta Lansia Perempuan dalam Pembangunan Kota Tanjungpinang yang digelar oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Tanjungpinang, Rabu (19/11), di aula Bulang Linggi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang.
Lebih lanjut dikatakan Lis, ada beberapa hal yang harus diingat oleh para lansia, yaitu bahwa lansia harus optimis, bahwa menjadi lansia bukanlah menjadi pribadi yang tidak berguna, namun justru sebaliknya.
Karena menjadi tua merupakan proses yang alamiah, namun saat menginjak usia lanjut maka saat itulah untuk melakukan introspeksi diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selain itu, Lis juga mengingatkan usia lanjut bukan alasan untuk menutup diri terhadap pergaulan.
“Justru diusia lanjut ini bisa melakukan hal-hal yang kreatif dan inovatif tanpa harus menguras energy ekstra.” Kata Lis. “Apalagi menyikapi meningkatnya harga kebutuhan bahan pokok, para lansia bisa melakukan aktivitas berkebun seperti menanam tanaman hidroponik di halaman rumah seperti yang saat ini sedang digalakkan oleh Dinas KP2KE.” Katanya lagi.
Lis juga menegaskan kepada dinas terkait agar setidaknya fokus terhadap kegiatan lansia minimal 2 kali dalam setahun. Hal ini untuk menunjukkan komitmen pemerintah kepada para lansia bahwa mereka juga diperhatikan.
Terkait dengan peran lansia perempuan dalam pembangunan, hal yang tak kalah pentingnya menurut Lis adalah sebagai orang yang sudah menjalani banyak pengalaman dalam dalam kehidupan, maka sudah sewajarnya para lansia juga berperan dalam mendidik dan melindungi anak-anak usia dini dari kejahatan seksual.
Anak-anak seharusnya diajarkan bagaimana untuk melindungi bagian tubuhnya. Bagian tubuh mana saja yang boleh disentuh atau tidak. Itu semua harus diajarkan sejak usia dini untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual terhadap anak.
Prihatin akan masalah tersebut, dilakukan juga pembacaan kebulatan tekad oleh semua organisasi wanita se-Kota Tanjungpinang dalam Gerakan Nasional Anti Kejahatan seksual Anak (GN-AKSI) yang dipimpin oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tanjungpinang, Hj. Yuniarni Pustoko Weni. Diantara yang hadir, turut membacakan ikrar Ketua GOW Ny. Juariyah Syahrul, Ketua GOPTKI Ny. Ersa Famella Riono, serta seluruh ketua organisasi wanita se-Kota Tanjungpinang.
Kegiatan yang digelar oleh BP3AKB ini akan berlangsung mulai tanggal 19-21 November dan diikuti oleh 100 orang perwakilan Posyandu Lansia, PKK, serta organisasi wanita lainnya. Dikatakan Ahmad Yani selaku Kepala BP3 AKB, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini selain sebagai bukti partisipasi pemerintah dalam kepeduliannya terhadap lansia, juga untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman baru dalam meminimalisir kejahatan seksual terhadap anak. (edison)
Ruangan komen telah ditutup.