Dinkes Kota Pariaman Buka Seminar Pemberdayaan Masyarakat

seminar
Kegiatan seminar pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Obat dan Makanan yang diadakan di Aula BPKB Rawang Kota Pariaman.

PARIAMAN, Kepritoday.com – Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Bachtiar membuka secara resmi seminar pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Obat dan Makanan yang diadakan di Aula BPKB Rawang Kota Pariaman, Sabtu (23/4) lalu.

Kegiatan tersebut digelar oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Privinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan dihadiri Anggota DPRD Kota Pariaman, Devaria, Kabid. Kominfo Dishubkominfo Kota Pariaman, Nofrizal Nur dengan peserta dari kalangan pelaku usaha, organisasi kepemudaan dan ibu-ibu rumah tangga.

Kadiskes Bachtiar mengingatkan kepada masyarakat selaku konsumen untuk semakin berhati-hati dan teliti saat membeli produk khususnya obat-obatan dan makanan.

” Karena peredaran obat dan makanan ilegal kerap kali ditemukan dan beredar bebas di pasaran sehingga kita harus selalu waspada, dan jangan sungkan untuk melapor kalau menemukan adanya pelanggaran,” Ujar Bachtiar.

Bachtiar berharap dengan digelarnya kegiatan ini akan lebih meningkatkan ke hati-hatian kita di Kota Pariaman dalam mengenal produk dan menjamin mutu dari jenis makanan, obat-obatan dan kosmetik yang digunakan.

Ditempat yang sama, Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang, Zulkifli menuturkan, pihaknya telah melakukan pengambilan contoh makanan yang beredar di Kota Pariaman, dan selanjutnya akan diteliti di laboraturium.

Ia juga menjelaskan boraks dan formalin sangat membahayakn untuk ketahanan tubuh, panganan mengandung boraks sulit dikenali oleh pembeli, oleh sebab itu kita perlu bersinergi dalam mengawasi keberadaan makanan, obat-obatan dan kosmetik ini dengan melibatkan tiga unsur yakni pengawasan oleh pelaku usaha, pengawasan oleh konsumen dan pengawasan oleh pemerintah.

” Sulit untuk menentukan apakah panganan mengandung boraks atau tidak hal itu berbeda apabila panganan mengandung formalin ataupun zat pewarna,” Terang Zulkifli. (edi)

Ruangan komen telah ditutup.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept