
36 KUBE di Empat Kecamatan Kota Tanjungpinang Ikuti Sosialisasi

TANJUNGPINANG, Kepritoday.com – Sebanyak 36 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Tanjungpinang mengikuti Sosialisasi Menumbuhkembangkan KUBE melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial, yang digelar Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Tanjungpinang, Selasa (11/11), di aula Embung Fatimah, Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
Acara sosialisasi dibuka secara resmi oleh Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tanjungpinang, Hj. Yuniarni Pustoko Weni, SH, beserta Dinas terkait.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 36 KUBE dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang di setiap KUBE dari seluruh kecamatan di Kota Tanjungpinang. Sosialisasi ini sendiri akan berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 11-12 November.
Drs. Surjadi, MT, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang mengatakan, KUBE merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan yang berbasis ekonomi kerakyatan. Keikutsertaan masyarakat dalam KUBE merupakan atas kehendak sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun, termasuk pemerintah. Adapun bantuan yang diberikan sebesar Rp. 20 juta untuk masing-masing KUBE dalam mengembangkan usahanya.
Lebih lanjut diungkapkan Surjadi, KUBE merupakan salah satu program pemerintah untuk membantu masyarakat dalam memperbaiki ekonomi keluarganya. Oleh karena itu, koordinasi dengan Lurah dan Camat setempat merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para anggota KUBE usai menerima bantuan. Terang Surjadi.
Ditegaskan Lis , bantuan yang diberikan ini, bukan untuk perorangan. Namun harus digunakan untuk mengembangkan usaha kelompok, dalam menghasilkan produk yang memiliki nilai jual. Bila usaha yang dijalani sudah mulai berkembang, maka pemerintah pun tak akan segan-segan memberikan bantuan modal usaha lagi.
“Syaratnya kalau mau dapat bantuan lagi yaitu harus mengembangkan usahanya. Jangan berhenti sampai disini saja, tapi harus dilakukan secara kontiniu supaya bantuan ini ada manfaatnya.” Jelas Lis.
Lis mengungkapkan, bantuan yang diberikan tentunya tidak dilepas begitu saja. “Harus diawasi, terkendali dan terukur indikatornya.” Ujar Lis. Selain itu, pembinaan juga harus dilakukan agar setiap perkembangan KUBE dapat dimonitor. Disinilah peran para camat dan lurah. Demikian dikatakan Lis. Sebagai bantuan pemerintah yang berbasis ekonomi kerakyatan, lebih lanjut diungkapkan Lis, harus ada indikator yang bisa diukur dalam menilai keberhasilan KUBE, sehingga bantuan yang diberikan tidak sia-sia. (djo)
Ruangan komen telah ditutup.