NATUNA, KEPRITODAY.COM – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 7 orang nelayan yang tenggelam di perairan laut Natuna. Senin, (29/06/2020) dini hari.
Diduga 7 orang nelayan itu berlayar dari pelabuhan Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Natuna pada 27 Juni kemarin, menuju pelabuhan Kuala Mempawah, Pontianak.
Namun naas, dipertengahan jalan kapal nelayan bernama KM Sidik yang bermuatan ikan sebanyak 6 ton tersebut, dihantam gelombang tinggi, hingga tenggelam.
Akibat kejadian, satu korban diantaranya meninggal dunia. Sementara 6 korban lainnya berhasil diselamatkan.
Sebelumnya korban sempat diselamatkan oleh Kapal Tangker China yang melintas pada 28 Juni, setelah terombang-ambing mengapung selama 39 jam di permukaan air.
“Sebab mulai kena badai langsung air masuk jam 03.00 subuh pada 27 juni kemarin, dan di tolong oleh kapal Gua Yuan pada 28 Juni selitar pukul 17.00 wib tgl. 28 Juni. Awal kita mendapat informasi dari Basarnas Pusat, yang di laporkan oleh Kapal Tangker China itu. Dengan demikian kita kerahkan personil gabungan yang terdiri dari Personil Basarnas, TNI/Polri, dan Dishub, menggunakan KN SAR Sasikirana menuju kapal Tangker itu dengan jarak sekitar 50 Mil dari pelabuhan Penagi”, ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna, Mexianus Bekabel S.Sos.
Adapun data korban yang meninggal dunia atas nama Husaini (54) asal Ketapang. Sementara korban selamat yakni nakhoda kapal atas nama Forgan (50) asal Mempawah, Sudarman (50) asal Mempawah, Alfian (53) Mempawah, Teguh (29) Mempawah Timur, Jamuris (55) Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut Natuna, dan Lendra (53) Pontianak.
Korban yang selamat maupun meninggal, saat ini telah diserahkan kepada tim Gugus Tugas Covid-19 Natuna, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
“Untuk penanganan Covid-19 sendiri, ini sebetulnya antisipasi dikarenakan telah kontak langsung dengan kapal asing”, Ujar Dandim 0318/Natuna, Letkol Czi Ferry Criwardana S.sos M.tr (Han), yang sekaligus merupakan Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Natuna.
Sementara terkait pengamanan saat proses evakuasi, terlihat sejumlah personil TNI bersenjata lengkap. Namun hal tersebut diakui Danlanal Ranai, Kolonet Laut (P) Dofir, telah sesuai dengan SOP.
“Kita dari TNI-AL khususnya memang menyiapkan satu tim pengamanan proses evakuasi ini, dan atas koordinasi dari Kepala KKP Natuna, kita juga telah stanbykan satu KRI, mana kala cuaca menghalangi Kapal Basarnas (KN Sasikirana) untuk nyampe titik koordinat, dan itu semua sudah sesuai prosedur”, pungkasnya.
Tampak hadir dalam evakuasi korban, diantaranya Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Anggota DPRD Natuna Wan Arismunandar, Kepala Dinas Perhubungan Iskandar DJ, Kepala Dinas Kesehatan Rizal Rinaldi, Wakapolres Natuna, dan Danramil Kota 01/Ranai. (Zal).