Pjs. Gubernur Kepri Hadiri Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 Melalui Video Conference
Kepritoday.com – Pjs. Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin menghadiri acara Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 melalui Video Conference yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (30/09).
Bahtiar seusai rakor bersama Mendagri menyampaikan bahwa pilkada serentak 2020 harus menjadi ajang adu gagasan calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah untuk dapat mengkonsolidasikan upaya penanganan kedaruratan kesehatan/ pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya serta penikngkatan kesejahteraan masyarakat.
“Momentum Pilkada serentak 2020, harus bisa dimanfaatkan para paslon yang ikut pilkada untuk menjadi agen utama perlawanan terhadap Covid-19,” harap Dirjen Polpum Kemendagri ini.
Kepada paslon dirinya juga akan mendorong untuk menggunakan alat peraga kampanye yang mendukung gerakan pemerintah untuk menekan laju gerakan pertumbuhan Covid-19.
“Jika pada kampanye yang lalu para paslon alat peraga kampanye hanya sekedar kaos atau baliho, pada pilkada kali ini kita dorong agar para paslon turut mendukung pilkada sehat dengan alat peraga kampanye untuk melawan covid di antaranya membagikan masker, handsanitizer, alat cuci tangan dengan gambar masing-masing paslon,” kata Bahtiar.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam pemaparan rakor dengan materi utama peran kepala daerah dalam penanagan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya menyampaikan bahwa tahapan Pilkada sudah masuk tahapan inti yaitu Kampanye.
“Terimakasih semua stakeholder karena tanggal 23 dan 24 September tahapan penetapan pasangam calon dan pengambilan nomor urut calon berlangsung cukup lancar,” ucapnya.
Memasuki masa tahap kampenye hingga 5 Desember 2020, agar semua menjaga pilkada yang lancar dan dapat menjadi simbol demokrasi, bagi rakyat untuk memilih kepala daerah yang dapat memajukan daerah.
“Harapan kita tentunya pilkada ini tidak terjadi konflik kekerasan, ganguan stabilitas keamanan, serta bebas dari penyebaran Covid-19,” harapnya.
Pengamanan menurut Tito bukan hanya pada tahapan Pilkada, namun juga untuk pengamanan agar tidak terjadinya penyebaran covid. Oleh karena itu dirinya secara khusus meminta secara khusus agar anggaran pengamanan pilkada harus segera diselesaikan transfer dananya.
“TNI dan Polri memiliki peran penting dalam menciptakan situasi kondusif dan penanganan pencegahan penyebaran covid. Oleh karena itu daerah yang belum merealisasikan anggaran untuk PAM untuk disegerakan. Apa hambatannya agar segera dicarikan solusinya,” katanya.
Indikator utama yang menjadi kunci kesuksesan pilkada saat ini menurut Tito adalah diukur dari minimnya penularan Covid-19 saat pilkada berlangsung. Oleh karena itu semua pihak yang terlibat harus memahmai betul peraturan-Peraturan dalam PKPU untuk dilaksanakan dipedomani.
“Pilkada jangan sampai jadi media penularan, namun Pilkada sebagai momentum penting atau emas untuk memberikan kontribusi dan menekan penyebaran covid di wilayah masing masing,” jelasnya.