NATUNA, Kepritoday.com – Pasien rujukan ibu hamil 8 bulan dari RSUD Palmatak dan pasien rujukan dari Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) di bawa menggunakan Fery cepat VOC tujuan rumah sakit Tanjungpinang.
Selama perjalanan, terlihat dua pasien hanya berbaring di lantai dek bagian belakang kapal, berdekatan dengan mesin tanpa disediakan tempat tidur khusus bagi para pasien.
Tentu hal ini sangat memprihatinkan. Dimanakah kepedulian dari dinas terkait Kabupaten Kepulauan Anambas?
Apriagun, salah seorang masyarakat desa Kuala maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas menyayangkan terkait dua pasien yang di rujukan ke Tanjungpinang tanpa diberikan fasilitas yang layak.
Dirinya mengatakan, beberapa rumah sakit di Kepulauan Anambas diketahui kerap mengeluarkan surat rujukan bagi pasien untuk berobat ke Rumah Sakit Tanjungpinang.
Namun ironisnya, tidak ada disediakan fasilitas khusus bagi para pasien pada saat keberangkatan menggunakan kapal cepat Verry komersil.
“Beberapa pasien yang di rujukan ke Tanjungpinang selalu mengeluh apa bila di rujuk. Mengingat kondisi keuangan untuk selama di rumah sakit Tanjungpinang. Dan apabila di rujuk mengunakan kapal cepat Ferry komersil tidak ada lokasi tempat duduk dan selalu berdempetan dengan penumpang, apakah takada solusi lain dari Dinkes atau pihak RSUD agar pasien tidak di rujuk ke Tanjungpinang? “, pungkas Apriaqun. Rabu, (05/10).
Adanya hal ini, Pemerintah diminta untuk segera memperbaiki pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Bagaimana untuk dapat mencari regulasi anggaran agar para pasien mendapatkan pelayanan yang layak selama perjalan laut.
Diketahui kapal cepat verry dari Kabupaten Kepulauan Anambas dengan tujuan Tanjungpinang memakan waktu perjalanan sekitar 7 jam. Tentunya menjadi perhatian tersendiri bagi para pasien menunggu tiba saat di atas kapal tanpa fasilitas yang layak. (Pnd).