BATAM, Kepritoday.com – Badan Pengusahaan (BP) Batam, mengadakan kegiatan launching Layanan Izin Investasi 3 Jam (I23J) dan Kemudahan Investasi Langsung Kontruksi (KILK), yang bertempat di Gedung Sumatera Convention Centre (SCC), lantai 3 Batam Center. Kamis. (01/09).
Acara launching layanan izin investasi 3 jam dan kemudahan investasi langsung kontruksi ini, dihadiri oleh, Duta Besar RI untuk Singapura, Duta Besar Singapura, Kementerian Tenaga Kerja RI, Lembaga Sandi Negara, Pemerintah Provinsi Kepri, Polda Kepri, Pemko Batam, Pejabat di Lingkungan BP Batam, Ketua Kadin Batam, Para Pelaku Usaha serta Media Cetak, Online dan Elektronik.
Dalam Sambutannya, Gubernur Kepri yang di Wakili oleh Azman Taufiq menyampaikan, bahwa, layanan investasi 3 jam akan semakin menarik minat investor dari luar negeri maupun dalam negeri, supaya ramai-ramai berinvestasi ke Batam maupun ke daerah lainya yang ada di Provinsi Kepulauan Riau ini.
Tentunya, diharapkan BP Batam khususnya, dapat membangun sinergi yang baik dan berkelanjutan dengan pemerintah Kota Batam maupun dengan instansi terkait lainnya, sehingga bagi investor yang akan berminat investasi di kota Batam khususnya, merasakan bahwa iklim investasi kita akan semakin baik melalui pintu utara dari negara ini khususnya melalui Batam dan Kepulauan Riau.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro, dalam sambutan singkatnya mengatakan, didalam pelayan izin investasi ini, kami berupaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia, serta meningkatkan proses administrasi didalamnya.
Dalam hal ini, bahwa banyak masalah izin yang sudah terkoneksi dengan system IT yang telah di laksanakan oleh kementerian masing-masing, dan yang BP Batam saat ini pikiran, bagaimana memaksimalkan kapasitas daripada IT itu sendiri. Kata Hatanto.
“ Karena, masih ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan BP Batam, termasuk bagaimana mengembangkan system IT untuk lahan, kalau fasilitas ini dipermudah akan menjadi daya tarik semua orang, jadi layanan I23J ini adalah layanan prima/terbaik kami kepada dunia usaha.” Jelas Hatanto.
Acara Launching I23J dan KILK ini juga, dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama dengan ditandainya, nota kesepahaman (MoU) BP Batam, dengan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, terkait pelayanan perizinan penggunaan tenaga kerja asing, serta kerjasama BP Batam dengan lembaga sandi negara terkait penerapan sertifikasi elektronik pada system dan transaksi elektronik dilingkungan BP Batam, dan kerjasama BP Batam dengan Bank BNI terkait penyediaan fasilitas layanan perbankan.
Bentuk riil dukungan Bank BNI dalam mempermudah dan mempercepat layanan investasi di Batam adalah, dengan menghadirkan sebuah outlet dilingkungan perkantoran BP Batam, sehingga dapat memberikan pelayanan langsung kepada pengguna jasa.
BNI juga memastikan agar layanan online (digital) dapat turut memperkuat operasional BP Batam dalam mewujudkan visinya yaitu, menjadikan kawasan Batam menjadi kawasan ekonomi terkemuka di Asia Pasifik serta menjadi salah satu kontributor utama pembangunan ekonomi nasional.
Wakil Direktur Bank BNI, Suprajarto mengatakan, dengan adanya produk jasa kepelabuhan dari Bank BNI, masyarakat pengguna jasa akan dimudahkan dalam melakukan pembayaran jasa barang dan jasa kapal, layanan ini memperluas jangkauan BNI sebagai Bank Transaksional. Melalui kerjasama ini, BNI dapat mempermudah transaksi pembayaran beberapa fasilitas yang selama ini di layani BP Batam. Kata Suprajarto.
” Layanan tersebut antara lain pembayaran jasa labuh tambat pelabuhan,penerimaan uang wajib tahunan otorita,penerimaan pembayaran kavling siap bangun,penerimaan jasa pelabuhan udara,penerimaan dan pengelolaan jasa RS Otorita Batam,serta penerimaan pembayaran rumah susun sewa.” Ujar Suprajarto.
BNI juga siap mendukung pemerintah daerah Batam dalam pengembangan perizinan terpadu satu atap yang akan mendorong iklim investasi di kota Batam, langkah ini juga akan mendukung upaya mewujudkan Batam sebagai salah satu lokomotif ekonomi nasional. Tambah Suprajarto. (And)
Ruangan komen telah ditutup.