Bahtiar Baharudin Meninjau Keramba Apung Di Anambas

Kepritoday.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus berupaya mengembangkan potensi dalam hal mewujudkan kedaulatan pangan di masa pandemi COVID-19. Salah satu daerah yang jadi target pengembangan adalah Siantan Tengah.

Hal ini sebagaimana yang dilakukan Pjs. Gubernur Kepri Bahtiar Baharudin saat meninjau Keramba Apung dan Makam Daeng Rilaka (Kramat Siantan), Kepulauan Anambas, Sabtu (27/11) petang.

Bahtiar mengatakan, pengembangan ketahanan pangan khususnya perikanan dilakukan setelah adanya pandemi COVID-19 dan berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah.

Bahtiar Serukan Pengembangan Ketahanan Pangan Saat Pandemi – HUMAS.KEPRIPROV.GO.ID“Pandemi COVID-19 ini membuat aktivitas warga berkurang dan dampaknya juga dirasakan pada stok pangan. Kita punya banyak sumber daya alam belum dimaksimalkan dan inilah kita kembangkan,” ujar Bahtiar.

Bahtiar Serukan Pengembangan Ketahanan Pangan Saat Pandemi – HUMAS.KEPRIPROV.GO.IDDalam kesempatan ini Bahtiar didampingi Pjs. Bupati Anambas Eko Sumbaryadi dan sejumlah Kepala OPD beserta Forkominda Kabupaten Kepulauan Anambas.

Bahtiar menuturkan, pandemi COVID-19 belum jelas kapan berakhirnya, sementara obat maupun vaksinnya belum ditemukan. Sehingga dinilai penting mengembangkan semua potensi untuk mendukung kedaulatan pangan dalam negeri.

“Liat keramba ini sudah diisi dengan ratusan ikan napoleon dan kerapu di setiap petaknya yang sedang dipelihara oleh para pengusaha lokal, ini bisa menjadi contoh guna menghadapi ketahanan pangan di masa pendemi COVID-19,” terang Bahtiar.

Disamping itu, Bahtiar juga menyampaikan tentang cagar sejarah budaya (kramat siantan) agar dijadi wisata religi dimana sejarahnya bererat langsung dengan Kerajaan Riau Lingga dan Johor yang sudah mendunia sebagai penunjang pengembangan wisata Kepulauan Riau yang terkenal dengan potensi sumber daya alam maritimnya yang melimpah.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept