Asisten II Buka Workshop Penyusunan Draft NOL Rencana Kontingensi Gempa Bumi dan Tsunami

PARIAMAN, Kepritoday.com – Asisten II Sekretariat Daerah Padang Pariaman, Zainil membuka secara resmi kegiatan Workshop Penyusunan Draft NOL Rencana Kontingensi Gempa Bumi dan Tsunami di Hotel Nan Tongga Pariaman, Rabu, (24/5).

Zainil mengatakan, Kabupaten Padang Pariaman tidak terlepas dari berbagai ancaman bencana. Berdasarkan kajian tim ahli secara nasional dan internasional, Kabupaten Padang Pariaman memiliki 10 risiko bencana dari 11 risiko bencana yang ada.

“Padang Pariaman memiliki komitmen yang kuat dalam penanggulangan bencana daerah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebagai wujud komitmen dalam penanggulangan bencana daerah tersebut, di bawah kepemimpinan Bupati Suhatri Bur dan Wakil Bupati Rahmang, pasangan pimpinan daerah tersebut mengerahkan seluruh pihak terkait dan bawahannya untuk bersama-sama turun ke lapangan dalam rangka bahu membahu meringankan beban warga terdampak bencana.

“Contohnya saat bencana banjir yang melanda sebagian wilayah di Padang Pariaman beberapa bulan lalu,” tambahnya.

Zainil turut menyampaikan terima kasih kepada BNPB Pusat yang telah menunjuk Kabupaten Padang Pariaman sebagai salah satu kabupaten yang wajib memiliki dokumen Kontingensi Gempa Bumi dan Stunami. Dimana dokumen ini akan menjadi pedoman bagi daerah dalam melakukan Kontingensi bencana gempa bumi dan stunami.

“Rencana Kontingensi merupakan piranti dasar kesiapsiagaan bagi BNPB dan BPBD dalam membangun koordinasi, komitmen dan pengerahan sumberdaya berbagai pemangku kepentingan demi pengurangan resiko bencana,” terangnya.

Dikesempatan yang sama, Perwakilan BNPB Direktorat Kesiapsiagaan Dianita mengungkapkan, Program Idrip bantuan Bank Dunia ini tidak hanya kegiatan rencana kontingensi saja tapi juga dalam bentuk penyediaan rambu dan jalur evakuasi, serta pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Kabupaten Padang Pariaman yang mana pesisir Selatan menjadi lokusnya.

“Dokumen bersama yang dibuat berdasarkan hasil komitmen bersama maka perlu melibatkan semua OPD dan stakeholder terkait. Nantinya Dokumen ini merupakan milik pemerintah daerah pada akhirnya menjadi regulasi daerah dalam bentuk Peraturan Bupati,” paparnya.

Sebelumnya, Kalaksa BPBD yang pada saat itu diwakili oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Al-Kamar Rahim mengungkapkan, workshop berlangsung selama tiga hari dengan melibatkan 35 peserta dari berbagai unsur kebencanaan di Kabupaten Padang Pariaman.

“Kita berharap dukungan data dan informasi dari semua pihak dalam penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi ini agar bisa lebih sempurna,” tutupnya. (Puji)

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept