
Taman Wisata Laut Anambas adalah permata alam yang tersembunyi di ujung utara Kepulauan Riau. Terkenal dengan kejernihan air lautnya, hamparan terumbu karang yang spektakuler, dan pulau-pulau eksotis yang masih perawan, destinasi ini menawarkan pengalaman wisata bahari yang sulit terlupakan. Artikel ini akan mengupas tuntas keunikan, daya tarik, aktivitas, dan upaya pelestarian di kawasan ini, lengkap dengan tips praktis untuk merencanakan perjalanan Anda.
Lokasi dan Keunikan Taman Wisata Laut Anambas
Taman Wisata Laut Anambas terletak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, sekitar 250 km dari Batam. Sebagai bagian dari Segitiga Terumbu Karang Dunia (Coral Triangle), kawasan ini merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Letaknya yang terpencil membuat Anambas jarang terjamah mass tourism, sehingga alamnya tetap terjaga keasliannya.
Mengapa Anambas Istimewa?
Biodiversitas Tinggi: Terdapat 85% spesies terumbu karang dunia dan 3.000 jenis ikan laut.
Pulau Tak Berpenghuni: Sebagian besar pulau di Anambas masih alami tanpa populasi manusia.
Warisan Budaya: Masyarakat lokal masih mempertahankan tradisi Melayu Kepulauan, seperti nelayan tradisional dan ritual adat.
Daya Tarik Utama Taman Wisata Laut Anambas
1. Terumbu Karang Spektakuler
Anambas memiliki lebih dari 300 jenis terumbu karang, termasuk karang keras (hard coral) seperti Acropora dan karang lunak (soft coral) seperti Gorgonia. Beberapa spot menyimpan kejutan seperti:
Karang Helu: Dinding karang vertikal dengan kedalaman 30 meter, dihuni ikan barakuda dan hiu karang.
Karang Selirik: Dikenal sebagai “Taman Bawah Laut” karena formasi karang berbentuk meja (table coral) yang luas.
Karang Tokong Malang Biru: Spot favorit penyelam untuk melihat kima raksasa (Tridacna gigas) dan penyu sisik.
Fakta Menarik: Penelitian LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) pada 2022 menemukan 5 spesies karang baru di perairan Anambas yang belum teridentifikasi sebelumnya.
2. Pulau-Pulau Eksotis yang Memikat
Pulau Bawah: Pulau privat dengan tiga laguna biru dan resor mewah. Ideal untuk snorkeling dan menikmati sunset.
Pulau Durai: Pulau tak berpenghuni dengan pasir putih seperti tepung dan air laut sebening kristal.
Pulau Penjalin: Dijuluki “Maldives-nya Indonesia” karena gradasi warna laut dari biru toska hingga nila.
Pulau Siantan: Pusat sejarah dengan benteng peninggalan Belanda dan perkebunan kelapa tradisional.
3. Konservasi Penyu Hijau
Anambas adalah rumah bagi penyu hijau (Chelonia mydas) yang terancam punah. Di Pulau Tarempa, pengunjung bisa mengikuti program pelepasan tukik (anak penyu) yang diadakan oleh Kelompok Konservasi Penyu Anambas. Setiap tahun, sekitar 1.000 tukik berhasil dilepasliarkan ke laut.
Tips: Kunjungi antara Juni–Agustus untuk menyaksikan proses penetasan telur penyu!

Aktivitas Seru di Taman Wisata Laut Anambas
1. Snorkeling & Diving
Snorkeling di Pulau Nyamuk: Perairan tenang dengan ikan badut (Nemo) dan koral berwarna-warni.
Scuba Diving di Karang Bawah: Temui ikan napoleon, kerapu, dan kumpulan ikan pari mobula.
Night Diving: Jelajahi biota laut nokturnal seperti udang karang dan cumi-cumi fluorescen.
Rekomendasi Operator Selam: Anambas Dive Center menyediakan paket diving dengan pemandu bersertifikat PADI.
2. Island Hopping
Sewa kapal tradisional (jukung) untuk mengelilingi pulau-pulau kecil. Rute populer meliputi:
Tarempa → Penjalin → Durai: Jelajahi tiga pulau dalam satu hari.
Ekspedisi Pulau Terluar: Kunjungi Pulau Damar dan Pulau Mubur yang berbatasan dengan Laut China Selatan.
3. Memancing di Tengah Laut
Anambas adalah surga bagi pecinta mancing. Beberapa spot andalan:
Spot Ikan Tenggiri: Di sekitar Pulau Siantan.
Spot Kerapu: Di perairan Karang Tokong Malang Biru.
Catatan: Bawa alat pancing sendiri atau sewa dari nelayan lokal dengan tarif Rp 200.000–500.000 per hari.
4. Ekowisata & Budaya Lokal
Kunjungi Desa Tarempa: Pelajari cara membuat kerupuk ikan tradisional dan ikuti ritual “Sedekah Laut” yang diadakan setiap tahun.
Birdwatching di Pulau Matak: Temukan burung endemik seperti elang laut perut putih.
Upaya Konservasi untuk Menjaga Keindahan Anambas
1. Program Anambas Marine Conservation
Inisiatif ini didukung oleh WWF Indonesia dan pemerintah setempat untuk:
Rehabilitasi terumbu karang rusak menggunakan metode transplantasi karang.
Pengawasan zona larang tangkap (no-take zone) untuk melindungi ikan bernilai ekonomi tinggi.
Edukasi masyarakat tentang praktik perikanan berkelanjutan.
2. Peran Wisatawan dalam Konservasi
Hindari menyentuh atau menginjak karang saat snorkeling.
Gunakan tabir surya ramah karang (reef-safe sunscreen).
Ikuti kegiatan bersih pantai yang diadakan komunitas lokal.
Prestasi: Pada 2023, Anambas meraih penghargaan ASEAN Sustainable Tourism Award berkat program ekowisatanya.

Panduan Praktis Berkunjung ke Anambas
1. Transportasi
Dari Batam: Naik kapal cepat (6–8 jam, Rp 400.000/orang) atau kapal cargo (2 hari, Rp 150.000/orang).
Dari Tanjung Pinang: Kapal reguler setiap Senin dan Kamis (Rp 300.000/orang).
Penerbangan: Maskara Susi Air melayani rute Batam-Tarempa 3x seminggu (1 jam, Rp 1.500.000/orang).
2. Akomodasi
Homestay Tarempa: Mulai Rp 150.000/malam dengan fasilitas dasar.
Resor Pulau Bawah: Resort mewah dengan villa di atas laut (Rp 8–20 juta/malam).
3. Waktu Terbaik Berkunjung
April–September: Musim kemarau dengan ombak tenang, ideal untuk diving.
Hindari November–Februari: Musim hujan dengan gelombang tinggi.
4. Perlengkapan Wajib
Kamera underwater, rash guard, dan sepatu karet.
Obat anti-mabuk laut dan persediaan air mineral.
Penutup:
Taman Wisata Laut Anambas bukan sekadar destinasi wisata, melainkan laboratorium alam yang mengajarkan pentingnya menjaga keindahan bumi. Dengan menggabungkan petualangan, edukasi, dan relaksasi, kawasan ini layak masuk daftar “must-visit” para traveler sejati. Segera rencanakan perjalanan Anda sebelum dunia mengenalnya!
Komentar