Solar Langka, Pengelola SPBU Nelayan Serasan Bungkam

Iwan, Pengelola/Penanggungjawab SPBU Nelayan Serasan

 

NATUNA, KEPRITODAY.COM – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Solar bersubsidi bagi nelayan yang terjadi di Kecamatan Serasan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Sejak pertengahan Maret 2022 lalu, masyarakat nelayan mengeluhkan sulitnya mencari BBM jenis solar untuk memenuhi kebutuhan melaut.

Di SPBU nelayan Kecamatan Serasan, memiliki kejanggalan tersendiri. Pasalnya, Solar yang disediakan oleh SPBU khusus Nelayan tersebut kerap habis meski belum sampai saatnya. Bahkan, selang 2 hari setelah pengisian dari kapal pengangkut, tangki SBU nelayan sudah tidak memiliki ketersediaan BBM. Kemanakah perginya BBM jenis solar tersebut? Benarkah ada indikasi penimbunan BBM jenis solar bersubsidi?

Saat di konfirmasi, pengelola SPBU nelayan Serasan nampaknya enggan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai apa yang sebenarnya terjadi dibalik kelangkaan solar ini.

Salah satu pengelola/penannggungjawab SPBU nelayan Serasan, Iwan, melalui pesan WhastAppnya lebih memilih bungkam saat wartawan mempertanyakan terkait kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi.

Dirinya hanya meyebut, jika kelangkaan solar dan antrian para nelayan agar bisa mendapatkan solar, telah diketahui dan disaksikan langsung oleh aparat TNI-Polri setempat.

“Untuk minyak (Solar-red) di sini, dinas terkait seperti TNI-AL, Koramil dan Polsek sudah melihat langsung ketika Solar Tiba, para nelayan langsung pada ngantri semua”, pungkas Iwan. Sabtu, (09/04/2022).

Potret Antrian BBM Jenis Solar di SPBU Nelayan Serasan Yang Terletak di Desa Tanjung Setelung, Kecamatan Serasan

 

Sementara Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Wan Syazali terkait hal ini, pihaknya telah mengambil langkah dengan berencana mengirim SK Tim pengawas BBM dan LPG.

“Setiap Kecamatan kita masukkan tim pengawas verifikasi masalah BBM subsidi yang ada kabupaten natuna,” tambah Syazali, dilansir dari digitalnews.co.id.

Syazali mengaku pihaknya juga sudah menghubungi pihak kecamatan untuk mempertanyakan kenapa hal ini bisa terjadi.

“Saya juga berharap untuk kedepannya, pak Camat, masyarakat dan pihak terkait di Serasan dapat bekerjasama dalam pendistibusian minyak solar subsidi agar tepat sasaran,” imbuhnya.

Adanya kejadian ini, diharapkan aparat penegak hukum dapat mengambil peran dalam hal penyelidikan guna penegakkan hukum jika adanya indikasi dugaan penimbunan BBM bersubsidi jenis solar. (Zal).

Komentar