ANAMBAS, KEPRITODAY.COM – Sejumlah nelayan di Desa Piasan, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mengeluhkan langkanya ketersediaan BBM jenis solar bersubsidi bagi di wilayahnya.
Akibatnya, tampak kapal-kapal nelayan memadati pelabuhan yang terletak di desa Piasan, Kecamatan Siantan Utara karena tidak adanya ketersediaan solar untuk melaut.
Salah seorang nelayan Desa Piasan, Napiri (55) mengatakan, kelangkaan BBM jenis solar sudah lama dialaminya sekitar sejak 4 bulan yang lalu.
Menurut Napiri, kelangkaan ini membuat para nelayan merugi. Para nelayan tidak bisa melaut karena ketiadaan bahan bakar untuk kapal-kapal mereka.
“Kami para nelayan juga butuh makan, jika solar langka terus begini bagaimana kami mau menafkahi keluarga kami”, ujar Napiri. Rabu, (18/05/2022) pagi.
Napiri mengaku, selama ini pihaknya hanya dibagikan jatah solar sebanyak 40 liter per bulannya oleh pemerintah. Jumlah tersebut dinilai jauh dari kebutuhan untuk pergi melaut mencari ikan.
Lanjut Napiri, banyak pihak mengaku heran, kuota yang biasanya sanggup memenuhi kebutuhan, kini malah langka dan terbatas. Apabila adanya pengurangan distribusi dari pertamina, dinilai masih belum ada alasan jelas.
“Sudah langka, pembelian solar juga dibatasi hanya dapat 40 liter per bulan. Kadang kami juga heran, mengapa kuota Solar bisa terbatas begini, tidak sesuai dengan kebutuhan kami para nelayan”, ucapnya.
Napiri berharap, Pemerintah KKA dapat memperhatikan para nelayan agar pasokan BBM solar segera kembali normal sehingga para nelayan khususnya Desa Piasan bisa kembali melaut.
“Mohon pemerintah ambil langkah atas permasalahan ini, kami ingin Solar kembali normal agar kami bisa melaut untuk menafkahi anak istri kami”, pungkas Napiri. (Sop).