Realita Pendidikan Daring Dimasa Pandemi Covid-19

OPINI

Oleh: Djoko Pratono/Pemred Kepritoday.com

Merebaknya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang akrab disebut Covid-19 (Corona Virus Disease -19), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan dan membuat perubahan pada aspek kehidupan serta mendebarkan seluruh isi dunia, terutama pada dunia pendidikan di Indonesia.

Dampak dari Covid-19 ini bukan hanya membuat perubahan pada dunia pendidikan bahkan dunia perekonomianpun semakin lemah, sehingga hubungan sosial semakin menurun yang menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama. Semuanya telah merasakan dampak dari virus Covid-19 ini.

Sementara itu, untuk di dunia pendidikan, kita harus siap menghadapi perubahan, karena cepat atau lambat pendidikan akan mengalami perubahan drastis akibat pandemi Covid-19 ini.

Bahkan akibat serangan Covid-19 ini, Pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan, salahsatunya meliburkan aktivitas (tatap muka) seluruh lembaga-lembaga pendidikan, hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan virus corona atau Covid-19. Hal ini tentunya berdampak besar pada perkembangan pendidikan anak, yang saat ini dituntut untuk belajar mandiri, belajar secara daring (dalam jaringan).

Pada masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran daring diharapkan menjadi solusi utama pada dunia pendidikan untuk melanjutkan kegiatan belajar-mengajar.

Pembelajaran daring atau online merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi pembelajaran dilakukan melalui jaringan internet. Hal ini merupakan tantangan besar bagi seorang guru, karena dalam kondisi seperti ini guru pun dituntut untuk bisa mengelola, mendesain media pembelajaran (media online) sedemikian rupa guna untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk mencegah atau mengantisipasi kebosanan siswa dalam pembelajaran model daring tersebut.

Bukan hanya itu saja, dalam penerapan belajar online ini, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan belajar, yang dipicu oleh beberapa faktor diantaranya, Siswa yang belum memiliki gadget, siswa yang belum mengetahui banyak tentang penggunaan teknologi, kasus ini banyak terjadi pada siswa tingkat TK dan SD (Sekolah Dasar). Karena masalah utama yang dialami siswa adalah jaringan yang tidak memadai.

Belajar online ini juga merupakan tantangan besar bagi siswa dan tak terkecuali bagi orang tua, karena orang tualah yang dituntut untuk mendampingi siswa dalam proses belajar online tersebut, realita yang ada juga tidak sedikit orang tua yang tidak paham mengenai penggunaan teknologi, jelas hal ini akan menghambat keaktifan siswa atau anak dalam proses belajar daring ini.

Kebanyakan siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas dikarenakan tidak ada penjelasan-penjelasan awal dari guru tentang tugas yang dibebankan tersebut. Peserta didik hanya dituntut untuk mengerjakan tanpa mendapatkan penjelasan terlebih dahulu, akibatnya banyak siswa yang mengeluh dan tidak bersemangat lagi dalam mengerjakan tugas, dikarenakan kurangnya interaksi fisik antara guru dan siswa, sebab dalam pembelajaran online siswa hanya diberikan tugas melaui via whatsapp.

Akibat kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa, otomatis berkuranglah internalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya harus ditanamkan seorang guru ke dalam diri siswa. Sementara waktu yang diberikan sangat singkat. Bagaimana anak bisa belajar dengan baik dalam kondisi yang seperti ini.

Ini akan mengakibatkan degradasi (Penurunan) moral pada anak atau siswa, karena tugas seorang guru bukan hanya mengajar, mentrasferkan ilmu pengetahuan saja, tetapi seorang guru juga dituntut untuk mendidik dalam pembentukan akhlak dan karakter siswa. Namun, hal ini tidak boleh mematahkan semangat guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, tidak boleh mematahkan semangat siswa dalam belajar.

Mungkin saja Pandemi Covid-19 ini datang sebagai ujian untuk kita semua, apakah kita mampu mencerdaskan kehidupan anak bangsa walau dalam kondisi seperti ini.

Di balik kesedihan seluruh belahan dunia ini, kita harus mampu mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 ini.

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept