NATUNA, KEPRITODAY.COM – Terkait cuaca buruk yang melanda kawasan laut Natuna, masyarakat nelayan Desa Tanjung Kumbik, Kecamatan Pulau Tiga Barat mengusulkan bantuan alat komunikasi bagi para nelayan.
Usulan itu disampaikan langsung oleh masyarakat yang diwakili Sekdes Tanjung Kumbik, Ayi Mulyana kepada anggota Komisi II DPRD Natuna Saifullah, saat melaksanan masa Reses II tahun 2019 dapil III, di Kecamatan Pulau Tiga Barat. Senin, (09/12/2019) malam.
Menurut Ayi, alat komunikasi berupa radio sangatlah dibutuhkan guna keselamatan nelayan saat sedang mencari ikan di laut, terlebih pada saat musim Utara saat ini.
“Mungkin dalam tanggap darurat bisa bantu pengadaan alat radio bagi masyarakat nelayan di sini khususnya, agar bisa selalu komunikasi ketika terjadi apa-apa ditengah laut nantinya”, pintanya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Natuna Saiffullah mengaku perlu diadakannya alat Komuniasi Radio di setiap kapal (Pompong) nelayan.
Pihaknya berjanji, akan menyampaikan usulan masyarakat melalui pembahasan Rapat Paripurna DPRD Natuna, dengan harapan terealisasinya pengadaan alat komunikasi radio bagi para nelayan anggaran tahun 2020 mendatang.
“Usulan ini akan saya sampaikan di rapat Paripurna nanti, dan semoga bisa terealisasi usulan ini di tahun 2020 nanti, entah itu dari APBD ataupun dari anggaran pusat”, ujarnya.
Lanjut politisi Partai Hanura itu mengatakan, sebelumnya dirinya telah bertemu dengan ahli alat komunikasi keselamatan bagi nelayan.
Alat yang dimaksud bernama Yukom VMA Yang dapat memberikan informasi seperti potensi daerah penangkapan ikan (PDPI), e-logbook, info cuaca, navigasi, dapat terlihat pada tampilan layar monitor 7 inci yang dimiliki VMA Yukom.
Selain itu kata Saiful, VMA juga dilengkapi dengan fitur tombol SOS untuk keselamatan nelayan dari bencana, dan pemilik kapal juga tahu pergerakan kapal pada posisi akurat, karena lengkap dengan navigasi laut, kompas, komunikasi atau pesan bisa lewat chat dan informasi aktivasi kapal.
“Alat itu sudah terpasang di kapal-kapal nelayan Palu, Bangka Belitung, Sulawesi dan Sukabumi. Memang harga alat itu tidak murah, mencapai belasan juta rupiah”, ungkap Saiful.
Kendati demikian kata Saiful, masyarakat nantinya tidak peelu khawatir dengan harga tersebut, karena disalurkan melalui koperasi nelayan. (Zal).
Bukan desa tanjung kumbik tapi desa pulau tiga.
Maaf bukan menyalahkan tapi hanya mengoreksi kesalahan. Bukan desa tanjung kumbik tapi desa pulau tiga