ANAMBAS, Kepritoday.com – Menanggapi adanya kasus pencabulan yang menimpa anak dibawah umur, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Kepulauan Anambas, Ronal Sianipar mengaku prihatin.
Pasalnya kasus tersebut berakhir damai dari pihak keluarga korban maupun pelaku, tanpa adanya proses hukum.
“Hal ini perlunya tindakan tegas dari pihak korban, apa lagi di Anambas saat ini mengalami peningkatan kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur”, ujar Ronal ketika ditemui di rumah makan loka, Jum’at (14/10/22) Sore.
Untuk tahun 2022 saja kata Ronal, sudah ada delapan kasus pelecehan anak dibawah umur dan satu kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Kendati masyarakat sudah mulai cerdas terkait persoalan hukum, namun tingkat keberanian untuk membuat laporan masih tergolong rendah.
“Oleh karena itu butuh dilakukan sosialisasi tentang hal ini dampak psikologi persoalan ini kedepannya dan bukan hanya persoalan hukumnya saja”, imbuhnya.
Lebih jauh Ronal menghimbau para orang tua dapat lebih menjaga anak dari para predator anak. Kemudian para orang tua juga dihimbau untuk tidak takut ataupun malu jika mengalami kasus ini.
Ronal berjanji, pihaknya KPPAD akan memberikan perlindungan hukum bagi anak-anak yang menjadi korban pencabulan.
“Karena ini menurut saya bukan ah aib, tapi penyakit yang harus di sembuhkan, jadi kalau tidak di tangani tentu akan menyebar kemana-mana, cuma orang selalu beranggapan ini adalah aib dan malu untuk melaporkan”, pungkasnya.
Sebelumnya beredar isu dugaan pencabulan terhadap anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum nelayan kapal pukat mayang di pelabuhan Antang, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Namun Ironinya, kasus tersebut berkahir Damai dari pihak korban maupun para pelaku. Hingga saat ini belum diketahui inisal korban maupun pelaku. (Pnd).