KARIMUN, Kepritoday.com – Partisipasi aktif Bea dan Cukai dalam pelaksanaan patroli laut terkoordinasi dengan instansi penegak hukum lain seperti Patkor Optima, Operasi Nusantara serta Operasi Bersama dengan Polri dan BNN dalam rangka penegakkan hukum terhadap narkotika, Psikotropika dan Prekursor.
Salah satu bukti nyata sinergi dan koordinasi yang dilaksanakan oleh Dirjen Bea dan Cukai dengan Kementrian serta lembaga lainnya adalah dengan ditegahnya kapal Wanderlust yang membawa sabu 1 ton oleh patroli laut Bea dan Cukai kerjasama dengan TNI, Polri, dan BNN.
Menurut Heru pambudi, penindakan Bea dan Cukai di laut menunjukan peningkatan aktivitas pengawasan dari tahun ke tahun. Terbukti tahun 2012 hingga 2017 jumlah penindakan terhadap pelanggaran di laut terus meningkat, tidak hanya itu komoditi yang diamankan juga beragam.
“Dalam kurun waktu tersebut, Bea dan Cukai telah berhasil melakukan 1.268 penindakan. Untuk operasi Patkor Kastima sendiri di tahun 2016 yang hanya dilakukan 28 hari, berhasil melakukan penindakan 32 kasus. Komoditi juga bermacam-macam terdiri dari bahan makanan pokok, barang elektronik, balepress, barang campuran yang terdiri dari barang elektronik, kendaraan bermotor dan kosmetika. ammonium nitrate, ekspor timah, kayu,hasil laut,serta narkotika dan psikotoprika,” kata Heru.
“Tindak lanjut dari operasi 2016 adalah 13 kasus dikenakan sangsi administratif berupa denda atau tambah bayar,3 kasus dilakukan penetapan di BDN/BMN,1 kasus dilakukan pendidikan, serta 15 kasus lainnya di serahterimakan ke instansi terkait seperti Karantina,Pertanian,Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Imigrasi,”ungkapnya.
“Hal ini menunjukan bahwa dengan kesungguhan dan kerja keras serta koordinasi dan sinergi yang baik kita dapat mengamankan perairan sepanjang selat malaka dan ancaman dan kegiatan ilegal tanpa terhalang sekat-sekat instansi bahkan antar negara sekali pun,”kata Heru.
“Ke depan diharapkan kualitas sharing informasi dan semangat dalam melaksanakan Patkor Kastima dapat berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban khususnya perairan selat malaka, serta setiap perdagangan ilegal yang merugikan kedua negara sehingga tercipta iklim yang kondusif di selat malaka dan akhirnya dapat meningkatkan kesehahtraan dan kemakmuran negara.”tutupnya. (Budi/Tri).