MUBA

dr. Aspinuddin : Banyak Jenis Penyakit Yang Dapat Dipicu Akibat BABS

banyuasin
dr. Aspinuddin dan Armaidi Tanjung.

PADANGPARIAMAN, Kepritoday.com – Banyak jenis penyakit yang dapat dipicu akibat buang air besar sembarangan (BABS). Sekalipun berbagai upaya yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Padangpariaman dalam mencegah dan mengobati penyakit tapi masih saja banyak warga yang mengalami penyakit.

Bahkan ada kecenderungan jenis penyakit tertentu terus mengalami peningkatan.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padangpariaman, dr. Aspinuddin pada pembukaan pertemuan Validasi Data Akses Sanitasi Calon Korong SBS, Selasa (10/4) di aula Dinas Kesehatan Padangpariaman.

Tampil sebagai Narasumber Ketua Baznas Padangpariaman Syamsuardi, Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padangpariaman, Armaidi Tanjung dengan moderator Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Padangpariaman, Zairil, SKM, M.Kes.

Menurut Aspinuddin, banyak penyakit yang ditimbulkan oleh BABS. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Padangpariaman melalui instruksi Bupati  nomor 1 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Sanitasi  Total Berbasis Masysarakat (STBM).

Salah satu kegiatan pokok adalah mengupayakan nagari dan korong yang terbebas dari perilaku buang air sembarangan atau korong ODF ( Open Defecation Free).

”Insya Allah, 5 Mei mendatang akan dideklarasikan 100 korong ODF. Artinya, 100 korong di Padangpariaman sudah bebas dari buang air sembarangan. Pemkab Padangpariaman sendiri sudah mencanangkan Padangpariaman Sehat (Papa Sehat). Setiap hari bidan desa yang tersebut di nagari-nagari, turun mengunjungi rumah-rumah warga,” kata Aspinuddin.

Ditempat yang sama, Ketua Baznas Padangpariaman Syamsuardi menyebutkan, untuk mendukung pencapaian 100 korong ODF tersebut maka Baznas siap membantu pengadaan jamban sebanyak 100 unit. Setiap keluarga yang dibantu satu jamban dengan uang senilai Rp.900 ribu.

Sementara itu, Sekretaris Forum Kabupaten Sehat Padangpariaman, Armaidi Tanjung menyebutkan, masih banyaknya masyarakat yang BABS perlu kesadaran semua pihak akan bahaya dari tinja manusia.

Tinja manusia yang tidak ditampung di jamban (septick tank) tidak saja merusak lingkungan, tetapi juga mendatang malapetaka bagi orang lain. Bayangkan, kotoran tinja seseorang yang mengalami penyakit cacingan, juga bisa berpindah penyakitnya, gara-gara terinjak tinja yang dibuang sembarangan. (Doyx)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.