Disdik Kepri

Walikota Tanjungpinang Buka Segel Soal UN Di SMPN 7

Lis SMPN 7
Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH Saat Melihat Lembar Soal

TANJUNGPINANG, Kepritoday.com : Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, membuka segel soal ujian di SMPN 7, Senin (5/5). Sebanyak 2.973 siswa SMP se-Kota Tanjungpinang mengikuti Ujian Nasional (UN). Dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Drs. HZ. Dadang. AG, Lis meninjau satu persatu ruang ujian, sambil memberikan motivasi bagi para peserta ujian.

“Jangan tegang ya, tenang saja. Insyaallah semua pasti lulus.” Kata Lis saat akan membuka sampul soal ujian yang masih tersegel rapat.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk mengenai adanya siswa yang sakit sehingga tidak bisa mengikuti ujian. “Kalaupun ada susulan, itu akan dilakukan seminggu kemudian.” Ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. HZ. Dadang. AG.

Sejauh ini semua berjalan lancar. Pendistribusian soal juga tidak mengalami kendala yang berarti mengingat tidak ada daerah pinggiran di Kota Tanjungpinang. “Semua sekolah berada di wilayah yang terjangkau sehingga pengambilan soal dari kantor Polres Tanjungpinang ke lokasi ujian juga tidak mengalami kendala.” Jelas Dadang.

Dadang mengungkapkan, bagi peserta ujian paket B yang berjumlah 26 orang mengikuti ujian di SMAN 5. Jumlah tersebut belum dimasukkan ke jumlah total pelajar sebanyak 2.973. Sedangkan untuk peserta ujian dari SMP Satu Atap Madong melaksanakan UN di SMPN 11 karena jumlah pesertanya sedikit, demikian pula halnya peserta ujian  dari SMP Djuwita yang melaksanakan UN di SMPN 7.

Dijelaskan Dadang, hanya satu mata pelajaran yang akan diujikan setiap hari. Pada hari pertama, kata Dadang, akan diujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua diujikan Matematika, hari ketiga diujikan Bahasa Inggris, dan hari terakhir diujikan mata pelajaran IPA. Ujian dimulai pukul 07.30 WIB.

Ada satu peserta UN dari SMPN 7 yang berkebutuhan khusus. Saat ujian berlangsung, dilakukan pendampingan oleh 2 orang guru. “Anak berkemampuan khusus ini prestasi akademiknya lumayan bagus, karena dalam belajar sehari-hari juga dilakukan pendampingan oleh gurunya.” Jelas dadang. Lebih lanjut dikatakannya, akan ada reward bagi siswa yang bisa meraih nilai 10 dan yang bisa masuk dalam 10 besar. Demikian pula untuk guru yang mencapai target, akan diberikan reward juga. “Guru juga dimotivasi agar memasang target nilai rata-rata harus lebih tinggi dari tahun sebelumnya.” Ungkap Dadang. (djoko/hms)

Ruangan komen telah ditutup.