Pengusaha Singapura Yang Juga Presenter Televisi Media Corp Lakukan Kunjungan Ke Rutan Kelas II A Batam

Rilla Melati Bahri pengusaha,penulis dan presenter televisi media corp saat memberikan keterangan pers di Rutan Batam
Rilla Melati Bahri pengusaha,penulis dan presenter televisi media corp saat memberikan keterangan pers di Rutan Batam

BATAM, Kepritoday.com –Cinderella From Indonesia Center, bekerjasama dengan Mini Monster Limited Singapura, mengadakan kegiatan peninjauan ke Lembaga Pemasyarakatan Anak dan Rumah Tahanan Kelas II A Batam, Rabu. (24/08).

Dalam kunjungannya di Rumah Tahanan kelas IIA Barelang menurut Director Content Development Mini Monsters Limited,Rilla Melati Bahri mengatakan “ini pertama kali saya ke Rutan Batam pertemuan kami sama Lusie dari Cinderella Indonesia Center waktu di singapore ada sebuah rencana kolaborasi bersama saya membuat Doll dan kami merencanakan pembuatan sepuluh ribu doll se Asean”

“Dan untuk itu Lusie meminta saya untuk jadi doll nya,di satu sisi saya juga presenter di acara Rudi dan Rilla dalam acara talkshow di channel Media Corp Suriah tv pada pukul dua puluh setengah malam setiap hari senin,yang dapat di saksikan tayangan nya oleh warga Batam di channel Singapore tersebut.”kata Rilla,saat memberikan keterangan pers nya di Rutan kelas II A Batam

Rilla sendiri ternyata merupakan seorang collector doll (boneka berbentuk manusia yang di kemas dan di hiasi sedemikian rupa) dan Rilla sendiri di Singapura mempunyai bilik atau ruangan tersendiri untuk mengkoleksi doll nya tersebut,sejak kecil dia memang sudah mengumpul kan doll sejak tahun delapan puluhan di kumpulkan nya termasuk dari Amerika dan koleksi doll sendiri.

Rilla Melati Bahri dan Lusie saat merepresentasikan pembuatan batik doll girl
Rilla Melati Bahri dan Lusie saat merepresentasikan pembuatan batik doll girl

Menurut Rilla, yang juga salah satu pengusaha di Singapura saat di singgung doll untuk di Singapura yang lebih mengarah kepada barat namun untuk di Indonesia cenderung mengarah ke batik atau ciri khas khusus Indonesia.

” ini merupakan sesuatu yang positif doll itu memakai batik atau jilbab itu ada unsur integrasi jadi kita mau kaum lain dari kaum melayu yang bukan dari daerah sini mengenali apa itu budaya,jatidiri  wanita Asean mungkin jadi doll ini yang terbaik karena melambangkan itu dalam pemakiannya dan gaya nya dari doll itu sendiri.” ujar Rilla

Ditambahkan Rilla, memang untuk di Singapura belum ada doll seperti ini, dan kiranya boleh kita kembangkan di Singapura. Tutur Rilla

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Cinderella From Indonesia Center, Lusie Efriani Kitoyan, menyampaikan, bahwa program ini memang sudah masuk ditahun keempat dan sebelumnya sudah mengadakan roadshow kenegara Singapore, Brunei, Malaysia dan Australia.

Dan untuk tahun ini program nya seribu batik dollgirl namun untuk tahun depan kita akan membagikan batik dollgirl sepuluh ribu ke negara Asean,dalam hal ini kita tidak fokus ke bisnis nya namun lebih menggandeng persahabatan dalam bidang sosial dan budaya.

Kita akan bagikan batik girl ini untuk anak-anak yang terkena kanker, HIV, Disabilities, ke seluruh anak Asean, dan saya berharap dalam hal ini orang saat selalu membicarakan soal MEA, Politik, Ekonomi. Jadi saya lebih banyak menggunakan jalur persahabatan ini di sosial dan budaya. Jelasnya.

Dalam menanggapi kunjungan dari Cinderella Indonesia Center dan dari Mini Monsters Limited Singapura, Anto Eka selaku Kepala Pelaksana Harian Rutan Batam menyampaikan terimakasih nya dalam membantu kontribusinya yang mana mereka terbantu dari segi keterampilan, dengan cara meningkatkan keterampilan mereka warga binaan, bahwa mereka membuktikan mereka bisa berkarya sama halnya dengan masyarakat lain diluar sana walaupun mereka berada didalam Rutan tersebut.

” Harapan kedepannya kami juga membutuhkan seperti orang-orang seperti bu Lusie, yang peduli sama warga binaan Rutan disini, dan jangan sampai punya status masalah hukum, dipandang sebelah mata warga binaan disini karena mereka juga punya potensial, kemampuan keterampilan untuk di perhitungkan kedepan.” Kata Anto, menutup pembicaraan. (Andri)