Perekonomian di Provinsi Kepri Melambat Pada Triwulan III Tahun 2016

img_2016-11-18_022612
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, saat memberikan keterangan pers di Grand I Hotel Nagoya Batam

BATAM, Kepritoday.com –  Bank Indonesia Perwakilan Kepri pada hari kamis (17/11) dalam siaran pers nya tentang Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kepulauan Riau, yang di sampaikan oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri Gusti Raizal Eka putra dalam pemaparan nya bahwa perekonomian di provinsi Kepulauan Riau pada triwulan III tahun 2016 melambat di banding triwulan sebelumnya,menurut data perlambatan ekonomi ini terjadi pada semua komponen utama ekonomi Kepri seperti Investasi,konsumsi rumah tangga dan aktivitas ekspor impor.

Dalam konsumsi rumah tangga tumbuh 7,07 persen melambat di banding triwulan II 2016 yang tumbuh 8,58 persen ini di pengaruhi pergeseran puncak konsumsi ramadhan dan idul fitri pada triwulan II tahun 2016 yang berimbas langsung pada perlambatan konsumsi makanan dan minuman dari 7,65 persen menjadi 5,50 persen,begitu juga investasi melemah menjadi 0,11 persen setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 8,63 persen.

Akibat kontraksi PTMB subsektor bangunan sebesar 4,35 persen yang menurun signifikan di banding pertumbuhan triwulan sebelumnya 11,32 persen,demikian hal nya total ekspor melambat menjadi 3,98 persen di banding triwulan sebelumnya 5,60 persen dan kontraksi ekspor ke luar negeri yang semakin dalam menjadi pemicu perlambatan ekspor,sejalan dengan ekspor total impor menjadi 3,12 persen di banding triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,45 persen perlambatan di sumbang turun nya impor antar provinsi yang di pengaruhi oleh pelemahan konsumsi rumah tangga.

Menurut Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri Gusti Raizal Eka Putra mengatakan “pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari pada inflasi,maknanya kenaikan harga masih bisa di antisipasi oleh peningkatan kemampuan masyarakat yang tercermin dari pertumbuhan ekonomi tadi,”

“Kita masih positif 3,64 persen di banding dengan 3,02 persen kalau kita lihat daya beli masyarakat terjadi penurunan sekitar 5,55 persen menurun menjadi 4,8 persen artinya akan berdampak juga kepada daya beli masyarakat yang ada di kepri.”kata Gusti saat memberikan keterangan pers di Grand I Hotel Nagoya Batam

Saat di singgung kondisi Batam Kepri yang terjadi saat ini terkait ada demo,kenaikan UMK dan kenaikan UWTO,dari kondisi ini menurutnya bahwa investasi kita pada triwulan III hanya tembus di 0,39 persen artinya itu jauh pertumbuhan investasi yang terjadi di triwulan II 8,38 persen dan ini memang faktor nya banyak salah satu faktor utama secara ekonomi global yang saat ini lagi menurun.

“Kemudian faktor-faktor lain perlu di cermati juga terkait misalnya kebijakan-kebijakan yang di lakukan di Batam Kepri,kebijakan-kebijakan tersebut harus konsisten untuk menjamin investasi-investasi,apa yang terjadi penurunan tahun 2016  ini tentu menjadi alat untuk instropeksi bagi kita semua bahwa memang kenyataan nya sesuai data BPS transaksi memang turun dari 8,3 persen pertumbuhan menjadi 0,11 persen jadi sangat jauh sekali.”pungkasnya. (And)

Ruangan komen telah ditutup.