Gubernur Kepri menjelaskan, buruh merupakan aset perusahaan yang memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan daerah tempat industri itu berada. Oleh sebab itu, hubungan baik antara perusahaan dan para buruh harus tetap terjaga dengan baik. Disamping itu, para buruh juga dituntut untuk selalu bekerja keras dan profesional untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi era persaingan global saat ini.
Tidak hanya itu, Nurdin juga mengajak para buruh, para pengelola perusahaan serta seluruh masyarakat Provinsi Kepulauan bersama pemerintah untuk bersatu dalam mewujudkan nawacita President RI yang menginginkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“ Mari sama-sama kita jaga agar lingkungan kerja selalu kondusif sehingga menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia khususnya Batam. Dan manfaat yang bisa kita ambil dari pertemuan pagi ini, semoga kita bisa bersama-sama membangun kota Batam dan Provinsi Kepri tercinta ini.” Ujar Nurdin.
PT. Bandar Abadi, beroperasi sejak tahun 2001 dengan luas lahan perusahaan 4 hektar dan berada di bibir pantai. Pada tahun 2006 perusahaan ini memperluas areanya hingga saat ini mencapai 41 hektare. Total buruh yang dipekerjakan pada perusahaan ini sebanyak 600 orang, ditambah pekerja subkontrak/kontraktor juga 600 orang, sehingga total karyawan diperusahaan ini sebanyak 1200 orang.
Adapun bidang pekerjaan yang ditangani perusahaan ini meliputi, perbaikan kapal dan produksi kapal. Dan yang sudah diproduksi antara lain tongkang, tugboat, cargo, akomodasi, crane bus lebih kurang 270 unit sampai saat ini. Menariknya, karyawan diperusahaan ini seluruhnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan tidak satu orangpun yang merupakan Tenaga Kerja Asing (TKA). (red/hum)