BATAM, Kepritoday.com – Kepala Bidang Promosi dan Budaya Kementerian Pariwisata RI, Dr. Wawan Gunawan S.Sn.,MM setelah selesai acara dzikir akbar dan santunan anak yatim-piatu, siang harinya diarahkan oleh Mukhlis (Tokoh Pemuda Islam Batam) yang mendampingi selama di Batam, untuk bersilaturahmi dengan paguyuban pasundan kota Batam yang siang itu sedang menggelar peresmian padepokan pasundan yang dikemas dengan tampilan seni budaya sunda.
Amananto sebagai pembawa acara mempersilahkan dari Kementerian Pariwisata RI untuk menyampaikan sambutannya.
Dalam sambutannya singkatnya, Kementerian Pariwisata RI, kedatangannya ke Batam dalam rangka acara santunan kepada 4444 yatim-piatu, dan Kementerian Pariwisata tentunya sangat mendukung kegiatan dzikir akbar dan santunan tersebut, dalam kesempatan ini juga Wawan Gunawan mengucapkan terima kasih kepada paguyuban pasundan kota Batam yang telah memberikan kesempatan dirinya bersilaturahmi dengan masyarakat Pasundan Batam.
Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dan sholat Dzuhur berjamaah di padepokan pasundan tersebut.
Sebelum meninggalkan tempat acara, awak media meminta waktu untuk wawancara dalam kunjungannya ke acara paguyuban pasundan tersebut.
“Ketika Saya hanya melihat paguyuban pasundan hanya mendengar berita, dari rekan-rekan dan saat ini saya langsung terjun kesini,” kata Wawan.
“Dalam kesempatan ini saya ingin melihat paguyuban pasundan punya potensi seperti apa, warga pasundan hijrah ke Batam tentunya punya spirit baru yang siap membantu pembangunan di kota Batam ini dengan sumber daya manusia nya masing-masing,” ujar Wawan, pada hari Minggu(14/05/2017) siang hari.
Wawan menambahkan,Untuk membangun bangsa yang besar harus mampu bersaing, dari dulu orang sunda punya kreatifitas dimana pun juga yang penting mudah bergaul dengan lingkungan, ketika ada di perantauan tetap cinta NKRI, kearifan lokal budaya sunda silih asih, silih asah, silih asuh, tetap di jalankan.
“Kementerian pariwisata mempunyai peran untuk mensejahterakan masyarakat melalui pariwisata, dan kami memberikan prioritas kepada kepri, karena Batam merupakan pintu gerbang turis masuk, orang Malaysia, Singapura, Brunei datang ke Batam untuk mencicipi kuliner, datang ke Batam ingin menikmati wisata religi, wisata halal, wisata santunan, dan lain sebagainya,” terangnya.
“Pariwisata dibangun untuk membuat sebuah attraction Pariwisata, bagaimana orang Sunda dibranding menjadi daya tarik yang bisa dijual sangat lah mudah dan sederhana, kearifan budaya Sunda dengan keramahan, saling menghargai itu bisa dijual, dan itu bisa branding,” Jelas Wawan.
“Saya berharap untuk warga pasundan yang ada di Batam jaga selalu Kekompakan, kerukunan, silih asih, silih asah, silih asuh, yang sudah menjadi falsafah orang sunda,” kata Wawan.
Jadikan paguyuban pasundan menjadi ajang silaturahmi untuk membangun bangsa, membangun peradaban, tunjukkan orang sunda yang taat, rajin beribadah, murah hati, sekarang sunda itu harus digjaya. Tutur Wawan. (Andri).
Ruangan komen telah ditutup.