pemko pinang

MTQ Kepri Ke-VI Resmi Ditutup Gubernur Kepri

IMG_0963
Gubernur Kepri, H. Nurdin Basirun, Menyampaikan Kata Sambutan Saat Penutupan MTQ Tingkat Provinsi Kepri Ke-VI

TANJUNGPINANG, Kepritoday.com – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VI tingkat Provinsi Kepulauan Riau resmi ditutup oleh Gubernur Kepulauan Riau H. Nurdin Basirun, Jumat (27/5/2016) di astaka utama, Gedung Daerah, Tanjungpinang. Penutupan ditandai dengan pemukulan bedug, sama seperti saat pembukaan seminggu sebelumnya.

Untuk memeriahkan penutupan MTQ VI Kepri ini, panitia memanjakan masyarakat dengan berbagai pertunjukan. Salah satunya dengan menghadirkan artis ibukota, Syahrul Gunawan. Selain itu panitia juga menghadirkan pemain biola profesional Tengku Ryo dari Deli Serdang yang merupakan cucu penyair nasional Amir Hamzah.

Dalam sambutan penutupan, Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyampaikan jika selama seminggu MTQ VI Kepri dilaksanakan alhamdulillah berjalan lancar, dan dia berharap hal ini terjadi sampai proses pemulangan para kafilah ke daerah masing-masing.

“Lebih kurang seminggu MTQ Kepri sudah dilaksanakan. Kita berharap semuanya tetap lancar, aman, tertib serta penuh kebersamaan dan kekeluargaan hingga proses pemulangan para kafilah ke daerah masing-masing,” kata Nurdin.

Diakui Nurdin, pada saat pembukaan ada yang janggal dengan warna pada replika perahu lancang kuning di astaka utama. Sehingga pada saat penutupan, warna kuning tersebut diganti dengan warna hijau atas saran dari tetua adat.

Nurdin juga berterimakasih kepada para Dewan Hakim yang sudah bekerja dengan serius dan profesional selama jalannya MTQ Kepri ke-6 ini. Sehingga menghasilkan para qari dan qariah yang benar-benar layak untuk menjadi juara.

“Saya sempat melihat ruangan Dewan Hakim dan mereka bekerja sangat serius dan sangat profesional. Dari tangan merekalah akan lahir para juara qari dan qariah. Tidak hanya di Kepri, tapi juara nasional di Lombok nanti,” kata Nurdin.

Nurdin juga kembali mengajak masyarakat Kepri bermimpi, yakni merencanakan untuk mewisuda 1000 hafiz dan hafizah beberapa tahun kedepan. Hal ini sebagai bukti bahwa Alquran memang telah dijadikan dasar pembangunan di Kepulauan Riau.

“Mimpi ini bukan tanpa alasan. Ketika Kepri menjadikan Alquran sebagai dasar pembangunan. Saya ingin suatu saat mewisuda 1000 hafiz dan hafizah. Dan inilah cara kita membumikan Alquran di Kepulauan Riau,” tutup Nurdin.(RZ)

Ruangan komen telah ditutup.