BATAM,Kepritoday.com – Kapal Speed Boat yang membawa TKI dari Malaysia menuju Batam, pada hari Rabu. (02/11) dini hari, tenggelam diterjang ombak, musibah kecelakaan dilaut ini sering terjadi bukan sekali ini saja, Kejadian ini mendapat sorotan dari berbagai media ditanah air, dalam hal ini, Plt. Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Drs. S. Erlangga, dalam keterangan persnya menerangkan tentang laka laut diperairan Tanjung Memban Nongsa, Batam Kepulauan Riau, Kamis. (03/11).
Kronologis kejadian tenggelamnya kapal tersebut yaitu pada hari Rabu Tanggal 2 November 2016 bertempat di perairan Tanjung Memban, Nongsa-Batam telah terjadi laka laut, berdasarkan keterangan dari salah satu penumpang yang selamat bahwa sekira pukul 02.00 Wib, Kapal jenis Speed Boat bertolak dari Johor- Malaysia menuju Batam dengan muatan orang lebih kurang 96 orang, diantaranya 4 orang penumpang anak-anak, sekira pukul 05.00 Wib, pada saat diperairan Nongsa, speed boat yang mereka tumpangi dihantam ombak dan terbalik hingga mengakibatkan penumpang jatuh ke laut.
Akibat kejadian tersebut 39 orang berhasil menyelamatkan diri kesalah satu rumah warga diada dipantai Memban Nongsa dan sisanya sampai saat ini masih dilakukan pencarian oleh Tim Evakuasi dengan menggunakan Kapal SB. Ocen Runner
Data sementara yang diperoleh dilapangan antara lain:
Jumlah penumpang sebanyak 93 (Sembilan puluh tiga) orang, dengan rincian 35 (tiga puluh lima) laki laki dan 4 (empat) perempuan, Jumlah awak kapal/Tekong kapal 3 (tiga) orang.
Jumlah korban yang selamat 39 (tiga puluh delapan), dengan rincian 4 (empat) orang di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, 34 (tiga puluh empat) berada di posko penampungan sementara. Jumlah korban meninggal dunia yang ditemukan sebanyak 18 (delapan belas) orang.
Turut hadir di Tempat Kejadian di Tanjung Memban Nongsa, Kapolda Kepri, Brigjen Pol. Sam Budugusdian,MH, Wakapolda Kepri, Pejabat Utama Polda Kepri, Wakapolresta Barelang, Kapolsek Nongsa, Wakil Walikota Batam, Amsakar Ahmad, Pom dan Personel TNI AL, serta dari Tim Tagana
Hingga sampai saat ini tim SAR yang terdiri dari. Ditpolair, Satbrimob, Ditsabhara Polda Kepri serta Personel Tagana masih terus melakukan pencarian korban yang hilang. (And)
Ruangan komen telah ditutup.